12 Tarian Tradisional Daerah Beserta Makna dan Gambarnya!
Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan budaya, hal ini terbukti dari ada beragam kebudayaan di Indonesia, mulai dari makanan daerah, pakaian adat, dan salah satunya yang paling terkenal di mancanegara adalah tarian tradisional daerah di Indonesia.
Ada istilah yang mengatakan bahwa bangsa yang besar, adalah bangsa yang dapat menghargai dan menjaga warisan budayanya. Karena hal tersebut, sebagai generasi penerus bangsa, sangat penting bagi kita untuk mengetahui dan menjaga warisan budaya yang ada di Indonesia agar tidak hilang termakan oleh waktu atau bahkan sampai diakui oleh negara lain.
Oleh karena itu, kali ini Yupi akan membahas salah satu warisan budaya di Indonesia, yaitu tradisional daerah yang ada di Indonesia. Sebenarnya tarian tradisional daerah di Indonesia ada sangat banyak sekali, masing-masing mencerminkan daerahnya masing-masing, mulai dari pakaian yang digunakan sampai gerakan-gerakan dalam tarian tersebut.
Apa sajakah tarian tradisional daerah di Indonesia tersebut? Berikut ini Yupi akan menjelaskan 12 diantaranya, simak selengkapnya ya.
1. Tari Saman (Aceh)
Sumber gambar: tokopedia.com
Mari kita mulai dari daerah paling barat yang ada di Indonesia, yaitu Aceh. Salah satu tarian tradisional dari Aceh yang paling terkenal adalah tari saman, yang sudah terdokumentasi sejak abad ke-14. Tidak hanya di dalam negeri saja, tari saman bahkan sudah terkenal di mancanegara, dan bahkan masuk ke dalam salah satu daftar warisan budaya oleh UNESCO.
Gerakan tari saman dilakukan secara berkelompok dengan jumlah orang yang cukup banyak, termasuk tarian yang terbilang cukup sulit, karena sangat membutuhkan kekompakan, akurasi dan kecepatan yang baik dari masing-masing anggotanya.
Para penari dalam tarian sama tidak hanya menari, mereka juga biasanya akan bernyanyi juga. Untuk pakaiannya, biasanya mereka menggunakan pakaian adat dengan kostum yang berwarna-warni namun tetap senada, mulai dari ikat kepala sampai bagian bawahnya.
Untuk bisa mementaskan tari saman ini, biasanya para anggotanya berlatih dalam waktu yang cukup lama.
Tarian ini dimaknai sebagai bentuk kebersamaan, karena memerlukan kekompakan, kerja sama dari setiap anggota penarinya, dan juga kepahlawanan karena para anggota penari diibaratkan sebagai sebuah pasukan. Selain itu juga tari saman biasanya diawali dengan seorang mukadimah yang menyampaikan pesan mendalam kepada para penonton sebelum tarian dimulai.
2. Tari Tor Tor (Tapanuli Utara)
Sumber gambar: tokopedia.com
Tari tradisional kedua yang akan kita bahas adalah tari tor tor yang berasal dari Tapanuli Utara, sebuah daerah di sekitar Danau Toba di Sumatera Utara, dan tari tor tor ini milik suku Batak.
Saat tari tor tor ditampilkan, biasanya diiringi dengan alat musik Magondangi, atau gendang Batak, dan terompet khas Batak serta suling. Tari tor tor biasa dilakukan pada acara pernikahan, kematian, syukuran sampai dengan upacara untuk penyembuhan orang sakit.
Dikatakan juga bahwa tari tor tor ini ada beberapa jenisnya, biasanya perbedaan jenis tersebut terletak pada irama dari alat musik yang digunakan.
Gerakan tari tor tor terbilang mudah untuk dilakukan dan dipelajari, karena relatif mudah untuk dilakukan. Tari tor tor memiliki makna sebagai sarana komunikasi antara orang-orang yang masih hidup dengan para leluhur mereka sebagai penyemangat jiwa.
3. Tari Piring (Minangkabau)
Sumber gambar: tokopedia.com
Masih dari Pulau Sumatera, kali ini dari daerah Minangkabau, Sumatera Barat, ada tari piring, yang merupakan tari tradisional khas Minangkabau.
Tari piring ini dilakukan sebagai bentuk persembahan kepada sang pencipta untuk keberhasilan panen yang dilakukan, namun di masa sekarang, tari piring sudah sering dilakukan dalam berbagai macam acara perayaan.
Tari piring ini biasa dilakukan oleh 3 sampai 5 orang penari, dengan memegang piring di kedua tangannya, dengan gelang lonceng kecil yang diikat pada kaki mereka dan menggunakan kostum hiasan kepala yang runcing khas Minangkabau.
Tari piring ini biasanya diiringi oleh alat musik tradisional Minangkabau yaitu Bong dan Saluang.
4. Tari Turuk Langgai (Mentawai)
Sumber gambar: tokopedia.com
Seiring dengan semakin dikenalnya Kepulauan Mentawai sebagai tujuan wisata dengan skala internasional, tari turuk langgai yang merupakan tari tradisional khas Kepulauan Mentawai juga semakin dikenal luas.
Tari turuk langgai merupakan tarian yang terinspirasi dari gerakan beberapa hewan seperti burung, ayam, ular hingga monyet.
Tari turuk langgai ini biasanya ditampilkan dengan iringan dari alat musik tradisional khas Kepulauan Mentawai yang bernama gendang Kejeuma dan Uliat.
5. Tari Ronggeng Blatek (Betawi)
Sumber gambar: tokopedia.com
Kita beralih ke suku Betawi, salah satu tari tradisional yang terkenal dari suku Betawi adalah tari ronggeng blatek. Tari ronggeng blatek memiliki tempo yang cukup cepat, dan memiliki gerakan yang enerjik, serta biasanya ditampilkan sebagai pembukaan teater suku Betawi, yaitu Topeng Blatek. Para penari dari tari ronggeng blatek ini biasanya menggunakan pakaian adat dengan warna yang cerah seperti merah, kuning, hijau dan juga hiasan kepala yang juga berwarna-warni.
Tari ronggeng blatek ini dilakukan oleh penari perempuan dengan diiringi alat musik yang populer dari Betawi seperti terompet, trombone, gendang, baritone, gong, tehyan dan simbal. Terakhir, tari ronggeng blatek ini biasanya dilakukan untuk menyambut tamu dalam acara-acara besar.
6. Tari Jaipong (Karawang)
Sumber gambar: tokopedia.com
Selanjutnya dalam daftar tari tradisional kali ini adalah tari jaipong, tarian yang sudah cukup terkenal yang berasal dari Karawang, Jawa Barat. Tari jaipong ini muncul pada tahun 1976, menggabungkan unsur silat, wayang golek, dan ketuk tilu, serta diciptakan oleh seniman dari Jawa Barat yang bernama H. Suanda dan Gugum Gumbira.
Saat tari jaipong ini dilakukan, biasanya akan diiringi dengan oleh alat musik gong, kecapi, rebab dan gendang. Kostum yang digunakan oleh penari dalam tari jaipong ini umumnya adalah kebaya panjang dan selendang panjang yang diletakan di leher penari.
Tari jaipong memiliki merepresentasikan kemarahan, kelincahan, kesantunan dan pantang menyerah
7. Tari Topeng (Cirebon)
Sumber gambar: tokopedia.com
Masih dari provinsi Jawa Barat, kali ini ada tari topeng yang berasal dari daerah Cirebon. Tarian ini sangat populer, dan bahkan pada zaman dahulu, Sunan Gunung Jati menggunakan tari topeng sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam di Jawa Barat.
Dalam tari topeng, para penari akan menggunakan 5 jenis topeng yang berbeda-beda, dan masing-masing topeng memiliki nama, makna dan wataknya masing-masing. Beberapa jenis topeng tersebut adalah sebagai berikut:
- Topeng panji, yang menggambarkan karakter bayi yang baru lahir ke dunia.
- Topeng ruwana, yang melambangkan jati diri manusia yang dikuasai oleh hawa nafsu serta kemurkaan.
- Topeng kelana atau topeng rahwana, yang menggambarkan seseorang yang berkelana atau mengembara untuk menemukan jati diri.
- Topeng rumyang, yang menggambarkan seorang dewi yang menjadi manusia.
- Topeng samba, yang memiliki makna bahwa manusia harus selalu menjadi pribadi yang mawas atau tahu diri.
8. Tari Bedhaya (Yogyakarta)
Sumber gambar: tokopedia.com
Yogyakarta adalah salah satu daerah yang kaya akan nilai-nilai budaya di dalamnya, termasuk salah satunya adalah tari tradisional. Salah satu tari tradisional yang terkenal dari Yogyakarta adalah tari bedhaya.
Tari bedhaya hanya dilakukan oleh penari wanita saja, dan dahulu hanya pertunjukan untuk orang-orang dari kalangan keraton saja.
Tari bedhaya memiliki gerakan-gerakan yang gemulai dengan tempo yang lambat, dan biasa diiringi dengan alat musik gamelan yang lengkap. Tari bedhaya ini bercerita tentang sosok spiritual yaitu Nyi Roro Kidul.
Kostum yang digunakan oleh para penari dalam tari bedhaya ini adalah kebaya dengan kain jarik khas Yogyakarta dan Siger yang digunakan sebagai mahkota di kepala.
9. Tari Gambyong (Solo)
Sumber gambar: tokopedia.com
Kita beralih ke provinsi Jawa Tengah, salah satu tari tradisional yang sudah terkenal bahkan sejak zaman raja-raja Jawa kuno adalah tari gambyong yang berasal dari Solo, Jawa Tengah.
Tari gambyong ini berasal dari tari tayub, yang dahulu biasa dilakukan ketika pesta panen tiba. Namun seiring berjalannya waktu, tari ini dibawa oleh pihak keraton dan mengembangkannya menjadi tari gambyong dengan gerakan yang luwes dan indah.
10. Tari Reog (Ponorogo)
Sumber gambar: tokopedia.com
Salah satu tari tradisional yang sangat terkenal baik di dalam negeri dan bahkan mendunia dari provinsi Jawa Timur adalah tari reog, yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur.
Tari reog dari Ponorogo ini adalah tarian yang dimainkan oleh sejumlah pria dengan menggunakan topeng singa besar dengan mahkota bulu-bulu seperti bulu merak, berat topeng ini bahkan bisa mencapai 50 kilogram.
Konon katanya, tari reog ini diciptakan oleh Ki Ageng Kutu, seorang abdi raja Majapahit terakhir, Bra Kertabumi. Ki Ageng Kutu menggunakan tari reog ini sebagai bentuk sindiran kepada raja yang dianggap korup dan dikendalikan oleh Cina.
11. Tari Kecak (Bali)
Sumber gambar: tokopedia.com
Sampai saat ini, Bali memang selalu menjadi tempat wisata di Indonesia yang sangat terkenal di dunia, karena itu tari tradisional yang berasal dari Bali juga sangatlah terkenal, salah satunya adalah tari kecak.
Tari kecak diciptakan oleh seorang penari bali yang bernama Wayan Limbak dan seorang pelukis asal Jerman yang bernama Walter Spies. Tari kecak ini bercerita tentang pasukan kera yang membantu Rama melawan raja jin jahat yang bernama Rahwana.
Tari kecak ini dilakukan oleh puluhan penari laki-laki tanpa menggunakan iringan alat musik, melainkan lantunan dari para penarinya sendiri.
12. Tari Caci (Nusa Tenggara Timur)
Sumber gambar: tokopedia.com
Tari tradisional terakhir yang akan dibahas adalah tari caci, tari tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Timur.
Tari caci ini juga dikenal sebagai tari perang, karena dalam tari tradisional ini akan ada dua orang penari laki-laki yang bertarung dengan menggunakan cambuk atau pecut untuk menyerang dan perisai atau tameng untuk bertahan.
Tari caci ini biasa dimainkan sebagai syukuran musim panen, ritual tahun baru, upacara pembukaan lahan dan untuk menyambut tamu penting.
Apa Fungsi Sosial dari Tarian Tradisional di Indonesia?
Fungsi sosial dari Tarian tradisional adalah biasanya digunakan dalam upacara adat, ritual keagamaan, serta perayaan kebudayaan sebagai ungkapan rasa syukur atau sebagai bagian dari identitas daerah.
Selain itu, gerakan tari tradisional ini juga berfungsi sebagai media untuk mempererat hubungan antar anggota komunitas, serta sebagai cara untuk menjaga dan mewariskan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi.
Bagaimana Cara Memastikan bahwa Tarian ini tetap Dilestarikan oleh Generasi Mendatang?
Pelestarian dapat dilakukan melalui pendidikan seni budaya di sekolah, dukungan pemerintah, dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga tradisi tersebut.
Selain itu, festival budaya, pementasan tari di tingkat nasional dan internasional, serta dokumentasi dalam bentuk digital juga dapat membantu memperkenalkan dan mempertahankan berbagai jenis tari ini kepada khalayak yang lebih luas. Generasi muda pun bisa diajak terlibat melalui pelatihan atau kompetisi yang menarik minat mereka.
Itulah informasi tentang tari tradisional Indonesia dari Yupi kali ini, selain tari tradisional, untuk menjaga kelestarian budaya di Indonesia, Yupi juga punya informasi tentang lagu-lagu daerah yang juga menarik untuk disimak.
Semoga informasi tentang berbagai tari tradisional Indonesia seperti tari saman dari Aceh, tari tor tor dari Tapanuli Utara, tari piring dari Minangkabau sampai tari caci dari Nusa Tenggara Timur tersebut dapat bermanfaat untuk Yupiers ya.