Ketahui 10 Hewan Terbesar di Dunia Beserta Fakta Menariknya!
Hewan di dunia tentunya ada banyak sekali, mulai dari hewan yang hidup di darat, di laut atau bahkan hewan yang bisa terbang. Hewan-hewan tersebut tentunya semakin beragam karena ada hewan yang berukuran kecil, sampai hewan yang berukuran besar.
Jika pada zaman dahulu kala hewan terbesar adalah hewan dinosaurus, bagaimana dengan zaman sekarang? Apakah kamu mengetahui apa sajakah hewan terbesar saat ini? Untuk mengetahui hewan terbesar apa sajakah saat ini, mari simak informasi menariknya berikut ini ya.
1. Paus Biru Antartika
Sumber: shutterstock
Dalam daftar hewan terbesar yang pertama adalah paus biru antartika. Mengutip informasi dari situs World Wildlife Fund (WWF), paus biru antartika memiliki berat mencapai 181.000 Kg, atau setara dengan 33 ekor gajah.
Sementara untuk panjang hewan ini, berdasarkan situs Aquaworld, paus biru antartika memiliki panjang mencapai 30 meter, dengan berat lidah seberat gajah dan jantung sebesar mobil.
Namun sayangnya hewan terbesar di dunia saat ini tersebut sudah hampir punah. Hal tersebut karena perburuan paus secara komersial yang terjadi pada tahun 1904. Karena hal tersebutlah, pada tahun 1960-an, dibuat perlindungan hukum untuk melindungi hewan besar ini.
Hal menarik dari paus biru antartika adalah hewan ini adalah mampu makan 5 ton krill atau hewan kecil mirip dengan udang setiap harinya.
Fakta menarik lainnya dari hewan ini adalah, menurut seorang ahli biologi kelautan bernama John Calambokidis, paus biru antartika dapat mengeluarkan suara yang sangat keras di dalam lautan hingga 1.000 mil jauhnya. Suara mereka juga merupakan suara paling keras yang dihasilkan oleh hewan apa pun di Bumi lho Yupiers! Sebagai perbandingan, suara paus biru dapat mencapai 188 desibel, yang lebih keras dari mesin jet. Hebat ya!
2. Hiu Paus
Sumber:Shawn Heinrichs/Conservation International
Dalam daftar hewan terbesar kedua kali ini adalah hiu paus. Hiu paus, atau dalam bahasa ilmiahnya dikenal sebagai Rhincodon typus, juga memegang gelar sebagai spesies ikan terbesar di dunia.
Besarnya ukuran hewan ini memang tidak diragukan lagi, dengan panjang rata-rata mencapai 12 hingga 14 meter dan berat yang bisa melebihi 21 ton. Bahkan, rekor terpanjang hiu paus yang pernah tercatat mencapai 21,4 meter, dengan berat yang mencapai 18 ton.
Walaupun ukurannya sangat besar dan terlihat menyeramkan, hiu paus adalah raksasa yang lembut. Mulutnya yang bisa terbuka selebar 1,55 meter memungkinkan hiu paus untuk menyerap plankton, kril, dan ikan-ikan kecil. Uniknya, giginya yang kecil membantu mengurangi hambatan air saat berenang, memungkinkan hiu paus untuk bergerak dengan lebih cepat dan efisien di bawah air.
Hiu paus ditemukan di lautan tropis yang hangat di seluruh dunia. Mereka sangat menyukai temperatur air yang hangat, sehingga habitat mereka tersebar luas di lautan yang lebih hangat.
Di Indonesia, Teluk Cendrawasih serta perairan sekitar Gorontalo, tepatnya di Desa Kwantisore dan Desa Botubarani, merupakan lokasi yang terkenal untuk melihat hiu paus. Selain di Indonesia, hiu paus juga bisa ditemui di Pulau Holbox dan Pulau Mujeres di Meksiko, Ningaloo Reef di Australia, perairan sekitar Pulau Utila di Honduras, hingga lepas pantai Timur Afrika.
Salah satu ciri khas dari hiu paus adalah corak bintik-bintik putih di atas tubuhnya yang berwarna gelap. Corak ini membuat hiu paus mudah dikenali, meskipun ukurannya yang besar sudah cukup untuk membedakannya dari spesies lain. Selain itu, meskipun namanya 'hiu paus', hewan ini sangat bersahabat dengan manusia dan tidak menunjukkan sifat predator yang ganas.
3. Cumi-cumi Raksasa
Sumber: NOAA
Di kedalaman lautan yang misterius, terdapat makhluk raksasa yang mempesona, yakni cumi-cumi raksasa (Architeuthis dux). Makhluk laut ini dikenal sebagai salah satu hewan terbesar di dunia, dengan panjang tubuh yang bisa mencapai 13 meter dan berat hingga lebih dari 1 ton.
Keberadaan cumi-cumi raksasa sering kali sulit terdeteksi karena mereka hidup jauh di kedalaman laut, membuat pertemuan langsung dengan spesies ini menjadi sangat langka.
Meskipun sulit dijumpai, cumi-cumi raksasa memiliki habitat yang tersebar di seluruh lautan dunia. Mereka sering ditemukan di perairan dalam Samudra Atlantik Utara, Samudra Pasifik Utara, dan di sekitar perairan Afrika Selatan serta Selandia Baru.
Keberadaan mereka di lautan luas ini menambah pesona misteri dari makhluk raksasa ini, karena meski tersebar luas, hanya sedikit yang berhasil melihat mereka secara langsung di habitat aslinya. Cumi-cumi raksasa betina, yang bisa tumbuh hingga 12-13 meter, sering kali lebih panjang karena sebagian besar tubuhnya terdiri dari tentakel yang panjang.
Keunikan cumi-cumi raksasa tidak hanya pada ukurannya, tetapi juga pada cara mereka bertahan hidup di lingkungan laut dalam yang keras. Mereka memiliki adaptasi khusus yang memungkinkan mereka untuk hidup di kedalaman yang ekstrim, di mana tekanan air sangat tinggi dan cahaya matahari tidak dapat menembus.
Hal ini membuat mereka menjadi salah satu makhluk laut yang paling menarik untuk dipelajari, meskipun penelitian tentang mereka masih sangat terbatas karena kesulitan dalam mengamati kehidupan mereka secara langsung.
4. Gajah Semak Afrika
Sumber: Wikimedia.org/Bernard Dupont)
Gajah semak Afrika (Loxodonta africana) dikenal sebagai salah satu hewan herbivora terbesar di dunia yang masih bisa kita saksikan hingga kini. Spesies ini adalah salah satu dari dua jenis gajah Afrika, dengan yang lainnya adalah gajah hutan Afrika. Namun, gajah semak Afrika memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan saudaranya yang tinggal di hutan.
Dengan tinggi mencapai 3,3 meter dan panjang tubuh sekitar 7,5 meter, gajah semak Afrika menjadi raksasa daratan yang sangat mengesankan. Beratnya bisa mencapai 6 ton, menjadikannya makhluk yang sangat kuat dan kokoh. Ukuran yang fantastis ini membuat gajah semak Afrika mendapatkan predikat sebagai hewan darat terbesar di dunia.
Keberadaan gajah semak Afrika tersebar luas di dataran benua Afrika, sehingga tidak terlalu sulit untuk menemui mereka di habitat alami mereka. Banyak taman nasional utama di Afrika menjadi rumah bagi spesies raksasa ini.
Taman Nasional Chobe di Botswana, Taman Nasional Amboseli di Kenya, dan Greater Kruger Area di Afrika Selatan adalah beberapa destinasi terbaik untuk melihat gajah semak Afrika dalam kehidupan liar mereka.
Selain itu, beberapa negara juga memelihara gajah ini di kebun binatang, memberikan kesempatan bagi orang-orang di seluruh dunia untuk melihat mereka lebih dekat.
Gajah semak Afrika bukan hanya besar dalam ukuran fisik, tetapi juga memiliki peran ekologi yang penting. Mereka membantu menjaga keseimbangan ekosistem dengan cara mengkonsumsi berbagai jenis vegetasi dan menyebarkan benih tanaman melalui kotorannya. Interaksi mereka dengan lingkungan sekitar juga membantu membentuk lanskap Afrika yang kita kenal saat ini.
Selain dari segi fisik dan ekologis, gajah semak Afrika juga memiliki nilai budaya dan sosial yang tinggi. Mereka sering kali dianggap sebagai simbol kekuatan dan kebijaksanaan di banyak kebudayaan Afrika. Kehadiran mereka dalam cerita rakyat, seni, dan tradisi menunjukkan betapa pentingnya gajah ini dalam kehidupan masyarakat setempat.
5. Buaya Muara
Sumber: wikipedia.org
Buaya muara (Crocodylus porosus) merupakan salah satu hewan terbesar di dunia yang mendominasi perairan tropis Asia Tenggara dan Australia. Dengan panjang tubuh yang bisa mencapai hingga 7 meter dan berat sekitar 2-3 ton, buaya muara menjadi salah satu predator paling ditakuti di habitatnya. Hewan ini tidak hanya besar, tetapi juga memiliki kekuatan dan kemampuan berburu yang luar biasa.
Habitat alami buaya muara meliputi sungai, muara, dan perairan pantai, di mana mereka sering kali ditemukan. Buaya ini juga dikenal sebagai buaya air asin karena kemampuannya untuk hidup di perairan laut. Sebaran geografisnya sangat luas, mencakup wilayah dari India, Sri Lanka, Bangladesh, hingga Australia dan sebagian besar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, Pantai Ujung Genteng di Geopark Ciletuh, Sukabumi, adalah salah satu lokasi terkenal di mana buaya muara dapat ditemukan.
Buaya muara adalah predator yang sangat aktif baik di siang maupun malam hari. Mereka memiliki kemampuan luar biasa untuk melompat ke kedalaman air hingga lebih dari 7 meter untuk menangkap mangsa mereka. Kemampuan ini, dikombinasikan dengan sifat mereka yang agresif dan ganas, menjadikan buaya muara sangat berbahaya bagi manusia dan hewan lainnya yang memasuki wilayahnya.
Selain ukurannya yang mengesankan, buaya muara juga dikenal karena kekuatan rahangnya yang sangat kuat, mampu menghancurkan tulang mangsanya dengan mudah. Hal ini membuat mereka menjadi predator puncak di ekosistemnya, tidak banyak hewan lain yang berani menantang buaya muara.
6. Anaconda
Sumber: bbc.co.uk
Anaconda, yang dikenal sebagai salah satu ular terbesar di dunia, merupakan raksasa penghuni perairan tropis di Amerika Selatan. Dengan panjang yang bisa mencapai hingga 9,1 meter dan berat mencapai 250 kilogram, anaconda hijau (Eunectes murinus) menjadi ular terberat di dunia. Meskipun ular sanca batik bisa tumbuh lebih panjang, mencapai 10 meter, anaconda lebih masif dalam hal bobot tubuhnya.
Anaconda hijau tersebar luas di berbagai wilayah Amerika Selatan, termasuk Brasil, Venezuela, Kolombia, Ekuador, Peru, Bolivia, Guyana, dan bahkan hingga Trinidad di Karibia.
Habitat alami mereka biasanya dekat dengan sumber air seperti sungai, rawa, dan hutan hujan tropis. Kehidupan mereka yang sebagian besar dihabiskan di dalam atau dekat air membuat mereka menjadi predator yang sangat efisien dalam lingkungan ini.
Sebagai predator puncak, anaconda menggunakan teknik berburu yang menakutkan. Mereka membelit mangsanya dengan kuat sebelum menelannya utuh. Mangsa anaconda bervariasi dari hewan berukuran sedang seperti rusa hingga predator lain seperti jaguar dan caiman. Kekuatan otot mereka yang luar biasa memungkinkan mereka untuk menaklukkan mangsa yang lebih besar dari tubuh mereka sendiri.
Selain kekuatan fisiknya, anaconda juga memiliki kemampuan beradaptasi yang luar biasa. Mereka dapat bersembunyi dengan baik di air atau di antara vegetasi padat, membuat mereka sulit dideteksi oleh mangsanya.
Pola hidup yang soliter dan kemampuan mereka untuk bertahan tanpa makanan dalam waktu yang lama menjadikan mereka sebagai salah satu predator yang paling efisien di hutan hujan tropis.
Kehadiran anaconda di ekosistem memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan populasi hewan lain. Mereka membantu mengontrol jumlah mangsa dan juga menjadi bagian dari rantai makanan yang kompleks di habitat mereka. Meskipun seringkali ditakuti karena ukuran dan kekuatannya, anaconda adalah bagian integral dari ekosistem yang sehat dan berfungsi.
7. Komodo
Sumber: kompas.com
Komodo, atau yang sering disebut sebagai Komodo dragon (Varanus komodoensis), adalah hewan endemik yang hanya ditemukan di beberapa pulau di Indonesia, seperti Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami.
Sebagai salah satu kadal terbesar di dunia, komodo memiliki panjang tubuh yang bisa mencapai 3,1 meter dan berat hingga 166 kilogram. Komodo jantan biasanya lebih besar dibandingkan betina, dengan rata-rata berat sekitar 70 kilogram.
Hewan ini memiliki kemampuan berburu yang luar biasa. Mereka dilengkapi dengan penglihatan yang tajam dan indera penciuman yang sangat peka, memungkinkan mereka mendeteksi mangsa dari jarak yang cukup jauh.
Komodo adalah predator puncak di habitat mereka, memakan hampir semua jenis daging, dari serangga kecil hingga mamalia besar seperti rusa, babi, kerbau, dan bahkan manusia. Mereka juga diketahui sebagai kanibal, tidak ragu untuk memangsa komodo lain, terutama yang lebih muda.
Habitat komodo sangat bervariasi, termasuk hutan savana tropis dan daerah pantai. Di lingkungan ini, komodo memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai pengendali populasi mangsa. Mereka berburu dengan cara mengintai dan menerkam mangsa dengan gigitan yang kuat.
Gigi mereka yang tajam dan rahang yang kuat memungkinkan mereka untuk merobek daging mangsa dengan mudah. Selain itu, air liur komodo mengandung berbagai bakteri yang berbahaya, yang dapat menyebabkan infeksi serius pada mangsa yang berhasil melarikan diri.
Komodo juga memiliki metode reproduksi yang unik. Betina biasanya bertelur hingga 30 butir dalam sarang yang digali di tanah. Telur-telur ini akan menetas setelah sekitar 8-9 bulan, dan anak-anak komodo yang baru lahir harus segera mencari tempat yang aman untuk menghindari dimangsa oleh komodo dewasa. Mereka sering kali memanjat pohon untuk berlindung sampai cukup besar untuk turun ke tanah.
8. Beruang Kutub
Sumber:shutterstock/critterbiz
Beruang kutub (Ursus maritimus) adalah salah satu hewan terbesar di dunia yang menghuni daerah kutub utara. Dengan panjang tubuh yang dapat mencapai hingga 2,7 meter dan berat sekitar 600 kilogram, beruang ini mendominasi lanskap es dengan kekuatan dan ukurannya yang mengesankan. Meskipun bulu putihnya terlihat menggemaskan, beruang kutub adalah predator darat terbesar dan sangat berbahaya.
Keindahan beruang kutub terletak pada bulu putihnya yang tebal, yang berfungsi sebagai kamuflase sempurna di lingkungan es dan salju. Warna bulu ini juga membantu mereka menjaga suhu tubuh tetap hangat di suhu yang sangat dingin.
Namun, di balik penampilan yang menggemaskan, beruang kutub adalah pemburu ulung. Mereka terkenal karena kemampuannya mencium aroma bangkai hewan hingga jarak 30 kilometer, sebuah keterampilan yang sangat berguna dalam mencari makanan di lingkungan yang keras dan terbatas sumber daya.
Beruang kutub adalah hewan karnivora yang sangat tangguh. Mereka terutama memangsa anjing laut, tetapi tidak jarang mereka berburu hewan lain yang berada dalam jangkauan mereka. Kemampuan berburu mereka didukung oleh kekuatan fisik yang luar biasa dan kecerdasan yang tinggi, membuat mereka menjadi salah satu predator puncak di habitat mereka.
Selain itu, beruang kutub memiliki masa hidup yang cukup panjang, dapat mencapai hingga 50 tahun. Mereka adalah makhluk yang sangat adaptif, mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang ekstrem dengan suhu yang sangat rendah dan sumber makanan yang sering kali sulit didapatkan.
Adaptasi ini mencakup lapisan lemak tebal di bawah kulit mereka yang membantu menjaga panas tubuh dan kemampuan berenang yang luar biasa, memungkinkan mereka menjelajah lautan beku untuk berburu.
Namun, beruang kutub saat ini menghadapi tantangan besar akibat perubahan iklim. Mencairnya es di kutub utara mengancam habitat alami mereka, membuat mereka harus berenang lebih jauh dan bekerja lebih keras untuk mencari makanan. Ini tidak hanya mengancam kelangsungan hidup mereka, tetapi juga menempatkan mereka dalam situasi yang semakin sulit.
Dalam menghadapi perubahan ini, penting bagi kita untuk memperhatikan dan mengambil langkah-langkah konservasi untuk melindungi beruang kutub dan habitat mereka. Keberadaan mereka tidak hanya penting sebagai bagian dari ekosistem Arktik, tetapi juga sebagai simbol dari keindahan dan keragaman kehidupan di bumi yang perlu kita jaga.
9. Burung Unta
Sumber: Freepik_wirestock
Burung unta (Struthio camelus) adalah salah satu hewan terbesar di dunia berikutnya yang masih hidup hingga saat ini.
Berasal dari Afrika, burung ini mendominasi lanskap savana dan gurun dengan tubuhnya yang besar dan kekuatannya yang luar biasa. Burung unta jantan dapat tumbuh hingga 2,75 meter dengan berat mencapai 156 kilogram, sedangkan betina sedikit lebih kecil dengan tinggi sekitar 2 meter. Lebar sayap mereka, meskipun tidak digunakan untuk terbang, bisa mencapai 6,1-7,3 meter, membuat mereka tampak lebih besar dan gagah.
Adaptasi burung unta terhadap lingkungan keras di Afrika membuat mereka mampu bertahan di daerah panas dan kering. Mereka adalah omnivora, yang berarti mereka memakan berbagai jenis makanan, mulai dari tumbuhan seperti akar, biji, daun, dan bunga, hingga serangga kecil dan hewan lainnya. Kemampuan ini memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di lingkungan yang seringkali kekurangan makanan.
Salah satu ciri paling menakjubkan dari burung unta adalah kemampuan mereka untuk berlari dengan sangat cepat. Meskipun memiliki tubuh yang besar dan berat, burung unta dapat mencapai kecepatan hingga 70 km/jam. Kecepatan ini tidak hanya membantu mereka melarikan diri dari predator, tetapi juga memungkinkan mereka untuk menjelajah wilayah yang luas dalam pencarian makanan dan air.
Selain kemampuan fisik yang mengesankan, burung unta juga memiliki perilaku sosial yang menarik. Mereka hidup dalam kelompok yang dapat terdiri dari beberapa individu hingga puluhan, tergantung pada ketersediaan makanan dan air. Kelompok ini membantu mereka menghindari predator dan mencari sumber daya dengan lebih efektif.
Burung unta juga dikenal dengan kemampuan reproduksinya yang unik. Telur burung unta adalah yang terbesar di dunia, dengan panjang sekitar 15 cm dan berat sekitar 1,4 kg. Betina biasanya bertelur dalam sarang yang dibuat di tanah, dan kedua orang tua bergantian mengerami telur-telur tersebut hingga menetas.
10. Badak
Sumber: unsplash.com/Daniel Wreyford
Badak putih (Ceratotherium simum) adalah salah satu mamalia terbesar di dunia dan merupakan spesies badak terbesar berdasarkan berat tubuhnya. Dengan berat yang bisa mencapai 3,6 ton, badak putih adalah simbol kekuatan dan ketahanan di padang rumput Afrika. Spesies ini terbagi menjadi dua subspesies utama, yaitu Badak Putih Selatan dan Badak Putih Utara, yang tersebar di berbagai wilayah benua Afrika.
Badak Putih Selatan adalah yang lebih umum dan dapat ditemukan di wilayah selatan Afrika, termasuk Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Kenya, dan Uganda. Subspesies ini telah berhasil dilestarikan dengan baik di beberapa negara, terutama di Afrika Selatan, di mana upaya konservasi telah berhasil meningkatkan populasi mereka.
Di sisi lain, Badak Putih Utara menghadapi ancaman kepunahan yang lebih serius. Subspesies ini tersebar di bagian barat laut Uganda, Chad Selatan, Sudan Barat Daya, bagian timur Republik Afrika Tengah, dan timur laut Republik Demokratik Kongo. Namun, perburuan liar dan hilangnya habitat telah mengurangi jumlah mereka secara drastis. Saat ini, hanya ada beberapa individu yang tersisa di dunia, membuat upaya konservasi menjadi sangat kritis.
Ciri khas dari badak putih adalah mulutnya yang lebar, yang dirancang khusus untuk merumput. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya makan rumput di padang rumput terbuka, yang juga membantu menjaga ekosistem sabana dengan cara memotong vegetasi berlebih. Kulit mereka yang tebal dan cula yang besar menjadi simbol kekuatan, tetapi juga membuat mereka menjadi target perburuan liar.
Badak putih memiliki perilaku sosial yang unik. Mereka cenderung hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari betina dan anak-anak mereka, sementara jantan dewasa lebih suka hidup sendiri. Kelompok-kelompok ini membantu melindungi individu yang lebih muda dari predator dan memberikan manfaat sosial lainnya.
Konservasi badak putih memerlukan kerja sama internasional dan pendekatan holistik yang mencakup perlindungan habitat, patroli anti-perburuan, dan pendidikan masyarakat tentang pentingnya badak bagi ekosistem. Upaya ini telah menunjukkan keberhasilan di beberapa wilayah, tetapi tantangan masih tetap besar, terutama untuk Badak Putih Utara yang kritis.
Apa saja Fakta Menarik Lain tentang Hewan?
Selain beberapa hewan terbesar, beberapa hewan lainnya juga memiliki keunikannya tersendiri, beberapa contoh keunikan hewan adalah seperti kuda yang dapat tidur sambil berdiri, ratu semut dapat hidup hingga puluhan tahun, dan masih banyak lagi. Yupiers bisa simak fakta selengkapnya ya!
Hewan Apa saja yang Dilindungi di Indonesia?
Dari beberapa hewan terbesar di dunia tersebut, sebagian besar adalah hewan-hewan yang kini dilindungi karena terancam punah. Di Indonesia sendiri, ada beberapa hewan yang dilindungi, beberapa contoh diantaranya adalah seperti komodo, orang utan, badak sumatera, dan masih banyak lagi.
Itulah informasi tentang beberapa hewan terbesar di dunia saat ini, mulai dari paus biru antartika sampai badak, masing-masing memiliki keunikannya masing-masing. Dari beberapa hewan terbesar di dunia tersebut, manakah yang menurut Yupiers paling menarik?