10 Nama Dinosaurus Terbang Terkenal yang Sudah Ditemukan!
Dinosaurus terbang, atau pterosaurus, merupakan kategori reptil terbang yang eksis pada era Mesozoikum, sekitar 228 hingga 66 juta tahun yang lalu. Pterosaurus menunjukkan keberagaman dengan berbagai ukuran, mulai dari yang sekecil burung hingga seukuran pesawat terbang.
Sayap pterosaurus terbentuk dari membran kulit yang melekat pada rangka tulang rusuk dan lengan mereka. Mereka mencapai kemampuan terbang dengan melakukan gerakan mengibaskan sayap, mirip dengan burung. Secara makanan, pterosaurus termasuk pemakan daging yang mengkonsumsi ikan, serangga, dan hewan kecil lainnya.
Berdasarkan penemuan terbaru yang dipublikasikan oleh Xu et al. (2011) dalam jurnal Nature Vol 475, dinosaurus berasal dari kelompok dromaeosaurid, yang dianggap sebagai saudara burung, diyakini merupakan hewan bersayap empat dan kemungkinan dapat meluncur.
Penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai fase transisi dalam evolusi penerbangan dengan mendiskusikan deskripsi morfologi fosil, analisis filogenetik, serta memberikan pemahaman mendalam tentang implikasi temuan ini terhadap evolusi kelompok Avialae, yang mencakup burung-burung modern.
Nah, maka dari itu, kali ini Yumin akan berbagi wawasan kepada Yupiers tentang beberapa jenis dinosaurus terbang hingga fakta menariknya, mulai dari Pteranodon hingga Pterodactyl. Simak baik-baik, ya!
1. Pterodactyl
Pterodactylus antiquus, salah satu spesies pterosaur paling awal yang diidentifikasi, hidup pada zaman Jurassic akhir. Spesies ini memiliki rentang sayap sekitar 5 kaki atau 1,5 meter, berat badan sekitar 5,5 pon, dan memiliki tubuh yang ringan dan tulang yang tipis.
Salah satu ciri khas spesies ini terletak pada jari keempatnya yang memanjang seperti kelelawar, yang dapat memberikan kemampuan terbang yang lincah, sementara ekornya yang panjang membantu stabilisasi saat terbang.
Pterodactyl diperkirakan memangsa ikan dan hewan kecil seperti serangga dan kadal dengan cara menyerang dari udara. Fosil pertamanya ditemukan oleh ilmuwan Italia, Cosimo Collini pada tahun 1784, dan sejak itu, banyak fosil Pterodactyl telah ditemukan di berbagai lokasi di seluruh dunia.
Pterodactyl juga cukup populer karena menjadi salah satu dinosaurus terbang yang sering tampil di film-film bertema dinosaurus.
2. Quetzalcoatlus
Quetzalcoatlus, salah satu jenis pterosaurus terbesar yang pernah ada, memiliki rentang sayap yang mengesankan, berkisar antara 33-36 kaki, menjadikannya lebih besar daripada pterosaur dan burung lainnya.
Dengan perkiraan berat sekitar 250 kg, ukuran sayapnya masih menjadi perdebatan karena fosilnya yang tidak lengkap. Quetzalcoatlus berasal dari zaman Kreta akhir, sekitar 65-85 juta tahun yang lalu, dan menyebar di wilayah Amerika Utara pada masa itu. Secara fisik, ukurannya menunjukkan indikasi selera makan yang besar, seperti dinosaurus dan reptil kecil lainnya.
Sebagai pterosaur pemangsa, makanan utama Quetzalcoatlus didominasi oleh daging, dan fosil pertamanya dijelaskan dan diberi nama oleh paleontolog bernama Douglas A. Lawson pada tahun 1971.
3. Pteranodon
Pterodaustro, pterosaur dengan leher dan paruh panjang, menggunakannya untuk menyaring krustasea dan plankton kecil dari air. Meskipun memakan serangga, hewan air kecil, dan invertebrata lainnya, pilihan makanannya dapat bervariasi sesuai dengan ketersediaan sumber daya di lingkungan sekitar.
Diperkirakan bahwa Pterodaustro mendiami wilayah yang sekarang menjadi Amerika Selatan selama periode Kapur, sekitar 100 juta tahun yang lalu, dengan ukuran sayap mencapai sekitar 8,2 kaki atau 2,5 meter. Dilengkapi dengan paruh panjang yang melengkung sempurna, Pterodaustro mampu menangkap mangsa kecil dengan efisien.
Saat kelompok fosil Pterodaustro ditemukan, memunculkan asumsi bahwa pterosaur ini hidup dan berkelana dalam kelompok atau kerumunan. Fosil pertama spesies ini ditemukan di Argentina pada akhir 1960-an, dan penemuan lebih lanjut tersebar di berbagai belahan dunia.
4. Pterodaustro
Pterodaustro, pterosaur dengan leher dan paruh panjang, menggunakannya untuk menyaring krustasea dan plankton kecil dari air. Meskipun mungkin memakan serangga, hewan air kecil, dan invertebrata lainnya, pilihan makanannya bervariasi sesuai dengan ketersediaan sumber daya di lingkungan sekitar.
Diperkirakan bahwa Pterodaustro mendiami wilayah yang sekarang menjadi Amerika Selatan selama periode Kapur, sekitar 100 juta tahun yang lalu, dengan ukuran sayap mencapai sekitar 8,2 kaki atau 2,5 meter. Dilengkapi dengan paruh panjang dan lengkung yang sempurna, Pterodaustro mampu menangkap mangsa kecil dengan efisien.
Salah satu dinosaurus terbaing ini diperkirakan hidup dan berkelana dalam kelompok atau kerumunan. Fosil pertama spesies ini ditemukan di Argentina pada akhir 1960-an, dan penemuan lebih lanjut tersebar di berbagai belahan dunia.
5. Moganopterus
Moganopterus, yang pertama kali ditemukan pada tahun 2012, hidup pada periode Kapur Awal dan menjadi salah satu pterosaur terbesar dengan rentang sayap sekitar 13 kaki atau 4 meter.
Pterosaur ini memakan hewan-hewan kecil seperti kadal purba, serangga, dan burung, diperkirakan berburu dengan menerkam mangsanya dari atas. Setelah berhasil menangkap mangsa, Moganopterus akan meremukkan dan memakannya menggunakan gigi tajamnya.
Tempat tinggalnya diperkirakan berada di wilayah yang sekarang menjadi Tiongkok, dan kemungkinan mereka tinggal di lahan basah yang sesuai untuk kehidupan dan perkembangbiakannya. Fosilnya mengungkapkan ciri-ciri pterosaur ini pemangsa yang cukup besar dan dapat berburu dari udara.
6. Istiodactylus
Istiodactylus, sejenis pterosaur raksasa, eksis pada periode awal Kreta (Cretaceous) sekitar 135-100 juta tahun yang lalu. Dengan ukuran sayap yang diperkirakan mencapai antara 16-23 kaki (4,9-7 meter), Istiodactylus termasuk dalam kategori pterosaur terbesar. Meskipun memiliki ukuran besar, ia bukanlah predator aktif, melainkan pemakan bangkai atau scavenger, yang memangsa hewan mati atau sekarat.
Meskipun ada perdebatan di kalangan ilmuwan mengenai pola makannya, beberapa berpendapat bahwa Istiodactylus mungkin juga memiliki perilaku predator, bukan hanya sebagai pemakan bangkai.
Fosil-fosilnya ditemukan di wilayah yang kini menjadi Eropa dan Asia, yang menunjukkan bahwa Istiodactylus mungkin tersebar luas di kawasan tersebut. Sebagai salah satu jenis pterosaur yang paling langka, hanya sedikit fosil Istiodactylus yang berhasil ditemukan.
7. Hatzegopteryx
Hatzegopteryx adalah pterosaur yang hidup pada masa Kapur Akhir sekitar 70 juta tahun yang lalu, kemungkinan mendiami wilayah yang sekarang menjadi Rumania. Diperkiraan ukuran sayap antara 33-39 kaki (10-12 meter), meskipun informasinya terbatas karena fosilnya tidak lengkap.
Pterosaur ini termasuk dalam kelompok karnivora, yang memangsa hewan-hewan kecil seperti dinosaurus dan reptil lainnya, dan mungkin juga memakan bangkai. Dilengkapi dengan gigi tajam dan rahang kuat, Hatzegopteryx mampu mencengkeram dan mengoyak mangsanya.
Pola makannya bervariasi tergantung pada sumber makanan yang tersedia pada waktu tertentu. Fosil Hatzegopteryx pertama kali ditemukan pada awal 2000-an di Rumania, dan jenis pterosaur ini dianggap sebagai salah satu yang terbesar yang pernah diketahui.
8. Tupandactylus
Tupandactylus, jenis pterosaur yang hidup sekitar 100 juta tahun yang lalu selama periode Kapur di Amerika Selatan, memiliki ciri-ciri dengan ukuran sayap sekitar 9-11 kaki dan panjang tubuh berkisar antara 3,3-6,6 kaki, dengan perkiraan berat sekitar 22-33 pon.
Fosilnya memberikan petunjuk bahwa Tupandactylus kemungkinan besar memangsa ikan, terindikasi oleh temuan tulang ikan di bagian perut fosilnya. Meskipun demikian, adaptasinya juga memungkinkan untuk memakan hewan-hewan kecil lainnya, menunjukkan sifat predator oportunistik yang memangsa segala yang bisa diraih.
Fosil-fosil Tupandactylus ditemukan di wilayah rawa-rawa atau hutan, dan ditemukan pertama kali pada tahun 2007.
9. Dimorphodon
Dimorphodon, yang pertama kali ditemukan oleh paleontolog Mary Anning pada tahun 1820-an, memiliki ukuran sekitar 3-5 kaki panjang dan wingspan sekitar 15-16 kaki, dengan perkiraan berat antara 4,4-6,6 pon. Hidup selama periode Jurassic awal, sekitar 190 juta tahun yang lalu, Dimorphodon kemungkinan menghuni daerah dekat air seperti rawa-rawa atau danau.
Pterosaur ini memangsa hewan-hewan kecil seperti kadal, serangga, dan ikan, dengan dugaan bahwa mereka berburu dalam kelompok untuk mangsa yang lebih besar. Beberapa ilmuwan bahkan berpendapat bahwa Dimorphodon mampu berenang dan menyelam untuk menangkap mangsa.
Meskipun ada spekulasi tentang kemampuannya memakan tanaman berdasarkan struktur giginya yang dapat mengunyah, belum ada bukti pasti mengenai hal tersebut.
10. Rhamphorhynchus
Jenis dinosaurus terbang terakhir adalah Rhamphorhynchus. Spesies ini hidup pada periode Jurassic akhir, diperkirakan memiliki kemampuan terbang yang tangkas berkat sayapnya yang panjang dan sempit. Fitur ekornya yang panjang berfungsi untuk mengendalikan arah terbang. Sebagai karnivora, Rhamphorhynchus diyakini memangsa hewan-hewan kecil seperti serangga dan reptil lainnya.
Lokasi pasti tempat tinggalnya belum diketahui oleh para paleontolog, namun diperkirakan mendiami berbagai area di dunia pada masa itu. Fosil Rhamphorhynchus pertama kali ditemukan oleh paleontolog Jerman bernama Samuel von Sömmerring pada tahun 1846.
Temuan fosil selanjutnya telah memberikan lebih banyak informasi tentang penampilan fisik dan pola hidupnya.
Apa yang Memusnahkan Dinosaurus?
Berdasarkan beberapa penjelasan dari National Geographic, sekitar 66 juta tahun lalu, bumi mengalami peristiwa dramatis dimana pada saat itu, sebuah meteor raksasa berukuran gunung menabrak bumi, menciptakan dampak besar yang menyebabkan kepunahan massal.
Ledakan ini melepaskan asap, debu, dan partikel ke atmosfer, menghalangi matahari dan menciptakan kondisi iklim yang drastis. Akibatnya, terjadi penurunan suhu global dan penurunan tingkat cahaya matahari yang mencapai permukaan bumi.
Tak lama setelah dampak meteor, rentetan letusan gunung berapi raksasa di wilayah India yang dikenal sebagai Deccan Traps memperburuk situasi. Antara 60-65 juta tahun lalu, letusan ini mengeluarkan besar-besaran gas karbon dioksida dan gas lainnya ke atmosfer.
Gas-gas ini berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan. Kombinasi dari dampak meteorit dan letusan gunung berapi menciptakan lingkungan yang tidak mendukung kehidupan banyak spesies, termasuk jenis dinosaurus terkenal, yang kemudian mengalami kepunahan massal.
Apa Bukti bahwa Dinosaurus itu Ada?
Bukti eksistensi dinosaurus ditemukan dalam fosil-fosil seperti tulang, gigi, jejak kaki, telur, dan sisa-sisa keras lainnya yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh dunia. Pentingnya fosil-fosil ini terletak pada kemampuannya memberikan gambaran tentang kehidupan dan ciri-ciri fisik dinosaurus.
Menariknya, tidak ada fosil dinosaurus yang ditemukan pada lapisan batuan yang lebih muda dari 66 juta tahun, menandakan bahwa mereka mengalami kepunahan pada periode tersebut. Fosil-fosil ini menjadi kunci dalam rekonstruksi sejarah kehidupan dinosaurus dan membantu ilmuwan memahami masa-masa geologis yang lalu.
Apa Perbedaan antara Dinosaurus Air dan Dinosaurus Terbang?
Dinosaurus air dan dinosaurus terbang adalah dinosaurus yang memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan utama dinosaurus air dan dinosaurus terbang terletak pada habitatnya. Dinosaurus seperti mosasaurus dan plesiosaurus, yang hidup di lingkungan laut, termasuk dalam kelompok dinosaurus air. Sementara dinosaurus terbang atau yang disebut dengan pterosaurus hidup di darat, seperti di hutan atau rawa-rawa.
Selain itu, dinosaurus air biasanya hanya memangsa makhluk hidup yang menghuni perairan, berbeda dengan dinosaurus terbang yang memangsa hewan yang berada di daratan, namun juga bisa memangsa yang di perairan.
Dapatkan Pengalaman Seru di Dunia Dinosaurus Terbang dengan Yupi Vegasaurus yang Ramah Vegan!
Nah, itu dia beberapa jenis dinosaurus terbang beserta berbagai ciri hingga informasi tentang penemuan fosilnya. Anak-anak tentu memerlukan wawasan seputar dinosaurus yang hidup pada zaman dulu agar mereka mengetahui bagaimana makhluk hidup yang hidup berjuta-juta tahun lalu.
Salah satu edukasi tentang dinosaurus yang terbaik untuk anak-anak yakni dengan cara menonton film dinosaurus terpopuler seperti Jurassic World, atau bisa juga dengan menggunakan Yupi Vegasaurus. Yupi Vegasaurus adalah varian Yupi yang memiliki bentuk berupa jenis-jenis dinosaurus yang terkenal.
Anak-anak tentu akan senang jika mempelajari dinosaurus melalui cemilan bergizi seperti Yupi, ditambah dengan cerita Jurassic Park yang menarik untuk mereka dengar.
Semoga bermanfaat, ya