menu
logo mobile
sound
Yupi Good Talent Yupi Surprise Yupiland Store Meet Your Heroes Collaborations Yupi Diary What's Happening Our Story Cool Pics Here Say Hi! FAQ It's Game Time Terms & Condition
Did you know ?

Teori Tahapan Perkembangan Kognitif Pada Anak Menurut Piaget

Secara umum perkembangan kognitif pada anak adalah tentang bagaimana anak mampu berpikir dalam tumbuh kembangnya, mencari tahu dan mengeksplorasi sesuatu. Dalam hal teori perkembangan kognitif anak ini sendiri ada beberapa teori salah satunya yaitu teori menurut Piaget. Adapun tahapan teori perkembangan kognitif piaget pada anak sendiri juga ada beberapa tahap. 

Tahapan itu sendiri tentunya sangat penting dan memiliki pengaruh yang besar untuk anak. Oleh karena itu disini akan dibahas mengenai tahapan perkembangan kognitif pada anak menurut teori Piaget demi memudahkan kamu untuk memahaminya. 

4 Tahapan Perkembangan Kognitif Menurut Teori Piaget

Dalam tahap perkembangan kognitif menurut piaget ini dibagi dalam empat tahap atau empat periode. Adapun penjelasan selengkapnya tentang empat tahap perkembangan tersebut adalah:

1. Tahap Pertama

Tahapan pertama perkembangan kognitif menurut piaget adalah saat usia si kecil masih termasuk balita yaitu 0 hingga 2 tahun. Di masa ini biasanya anak mempunyai kemampuan sensor motorik untuk menangkap berbagai objek yang ada di sekitarnya. 

Di tahap pertama ini anak akan mengeksploitasi lingkungannya demi memperoleh pengetahuan dasarnya dengan skema, asimilasi, dan modifikasi menggunakan proses meniru. 

Adapun perkembangan intelektual di masa balita ini adalah respon yang reflek dan kemampuan skemata. 

2. Tahap Kedua

Selanjutnya tahap kedua dalam perkembangan kognitif anak ini terjadi pada usia 2 hingga 7 tahun. Tahap ini dikenal juga dengan nama tahap pra operasional. 

Pada tahap kedua ini kegiatan kognitif anak akan dimulai dengan memahami kenyataan menggunakan simbol. Meski begitu sistem berpikir anak di tahap ini masih belum terorganisir dan bisa dibilang tidak logis, sistematis dan kurang konsisten. 

Di tahap ini si kecil juga akan bersifat egosentrisme yang artinya anak melihat dunia ini dengan kemauannya sendiri dan belum bisa berpikir dengan pandangan lain. 

3. Tahap Ketiga

Tahapan perkembangan kognitif pada anak pada teori Piaget  yang ketiga ini dikenal juga dengan tahap operasional konkret. Adapun tahap ini terjadi pada usia anak 7-11 tahun. Disini anak sudah bisa melakukan kegiatan pemikiran yang logis dalam menghadapi objek fisik. 

Meski begitu dalam rentang usia ini anak masih belum mampu menarik kesimpulan secara konkret. Namun disini anak sudah berhasil dalam mengidentifikasi dan menghubungkan beberapa dimensi dalam satu waktu. 

4. Tahap Keempat

Tahap keempat atau tahap operasional ini adalah saat anak sudah usia 11 hingga 16 tahun. Pada tahap ini akan kamu sudah mulai mampu berpikir secara abstrak. Bahkan anak sudah bisa mengembangkan hipotesis dengan cara yang logis. 

Di tahap ini anak sudah mampu memecahkan berbagai masalah dan membentuk argumen karena kompetensi operasional yang dimilikinya telah berkembang jadi lebih kompleks. 

Baca Juga : Apakah Anak Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi? Ini Ciri-Cirinya!

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif

Tahapan perkembangan kognitif pada anak pada teori Piaget  ini sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor. Adapun faktor tersebut diantaranya adalah kedewasaan, penalaran moral, transmisi sosial, pengaturan sendiri dan pengalaman logika-matematika. 

Untuk itulah jika kamu ingin mengetahui seberapa jauh perkembangan kognitif pada anak maka perhatikan berbagai faktor tersebut. Dengan begitu perkembangan anak bisa lebih optimal dengan pantauan dan dukungan kamu sebagai orang tua. 

Sayangnya meski teori Piaget  ini seringkali digunakan sebagai salah satu yang berpengaruh dalam bidang psikologi pendidikan teori yang satu ini juga tak lepas dari kritikan. Hal ini karena teori Piaget  ini dianggap meremehkan kemampuan yang lebih dibandingkan dengan penjelasan yang ada dalam tahapan teori ini sendiri. 

Meski begitu teori ini tetap tidak bisa diabaikan dan ditinggalkan begitu saja demi menentukan kebutuhan dan internalisasi anak akan pelayanan yang tepat sesuai usia anak. 

teori Piaget  ini memberikan informasi mengenai berbagai tahapan dan faktor yang mempengaruhi kebutuhan anak. Dengan begitu proses pembelajaran tidak akan memiliki dampak buruk pada keadaan psikologi dan perkembangan anak. 

Tujuan Mengembangkan Aspek Kognitif pada Anak

Pada dasarnya aspek kognitif ini memang sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan karena ada berbagai tujuan dari mengembangkan aspek kognitif ini sendiri pada anak. Adapun tujuan tersebut diantaranya:

1. Membantu Mengembangkan Auditori Anak

Adapun salah satu tujuan dari mengembangkan kognitif anak adalah untuk mengembangkan auditori. Adapun Auditori ini sendiri adalah kemampuan yang berhubungan dengan masalah pendengaran. Misalnya saja mendengarkan musik lebih dulu baru anak akan bernyanyi bersama kamu. 

2. Melatih Kemampuan Visual Anak

Tujuan selanjutnya adalah untuk mengembangkan kemampuan visual anak. Adapun kemampuan visual ini sendiri berhubungan dengan masalah penglihatan, persepsi, perhatian, dan tanggapan anak pada lingkungan yang ada disekitarnya. 

3. Melatih Kemampuan Taktil

Tujuan yang pastinya sangat penting dalam perkembangan kognitif anak adalah membantu dan melatih kemampuan taktilnya. Kemampuan taktil ini sendiri berhubungan dengan indra perasa. Untuk contohnya adalah bermain bak pasir, bermain plastisin dan lain sebagainya. 

4. Membantu Kemampuan Matematika Anak

Perkembangan kognitif ini sangat penting demi tujuan membantu meningkatkan kemampuan berhitung pada anak. Hal ini karena perkembangan kognitif anak secara otomatis mampu memberikan anak kemampuan dalam hal matematika. Tak hanya mengenai soal berhitung saja namun anak juga akan memiliki kemampuan sains dan ilmu sosial. 

5. Membantu Melatih Jalan Pikiran Anak

Jika perkembangan kognitif anak sudah biasa terlatih sejak kecil maka akan memberikan dampak yang positif berupa perkembangan jalan pikiran yang dimilikinya. Jadi anak bisa mengembangkan pikiran dari berbagai hal yang dilihat, didengar dan dirasakannya. 

Apa Saja Contoh Perkembangan Kognitif Piaget?

Secara garis besar teori perkembangan kognitif piaget pada anak ini bisa dikelompokan menjadi dua sisi perubahan yaitu mengenai pemikiran operasional formal dan tentang perkembangan pengambilan keputusan. 

Adapun contoh perkembangan kognitif untuk kategori pemikiran operasional formal ini bisa berupa pemahaman mengenai penggunaan kata-kata dan bagaimana anak harus bersikap. 

Disisi lain untuk contoh perkembangan kognitif kategori pengambilan keputusan bisa meliputi mengambil keputusan dalam memilih teman, mengambil keputusan ingin sekolah dimana dan lain sebagainya. 

Kegiatan yang Merangsang Perkembangan Kognitif pada Anak

Demi merangsang perkembangan kognitif anak kamu bisa mengajaknya untuk melakukan beberapa kegiatan berikut:

1. Membaca Buku

Kegiatan yang pertama adalah mengajari anak belajar membaca buku. Kegiatan yang satu ini selain bisa menjadi salah satu cara untuk bersantai bersama juga bisa membantu meningkatkan kemampuan kognitif anak. 

Dengan membaca buku keterampilan berpikir anak bisa lebih berkembang. Selain itu kegiatan ini juga bisa melatih penalaran dan melatih anak untuk memecahkan masalah. 

Meski begitu kamu juga harus memperhatikan buku yang dipilih untuk dibaca bersama dan tidak boleh sembarang buku. Pastikan untuk memilih buku yang tidak hanya memiliki cerita yang bagus tapi pilihlah buku yang memiliki manfaat untuk perkembangan kemampuan kognitif anak. 

2. Mendengarkan Musik dan Bermain

Kegiatan selanjutnya yang bisa membantu meningkatkan kemampuan kognitif anak adalah dengan mendengar musik dan bermain bersama. Perlu kamu tahu jika memainkan sebuah alat musik ternyata bisa menjadi cara yang ampuh untuk merangsang anak secara emosional demi mengembangkan imajinasi dan koordinasinya. 

Baca Juga : 8 Rekomendasi Mainan Edukasi Terbaik dan Disukai Anak

3. Membuat Karya Seni dan Kerajinan

Kegiatan lain yang tak kalah efektif adalah dengan mengajak anak membuat sebuah karya seni atau kerajinan. Dalam hal ini kamu harus menyiapkan berbagai perlengkapan seni seperti krayon, kertas origami, lilin mainan, kapur berwarna dan lain sebagainya. 

Selanjutnya biarkan anak untuk berkreasi sendiri. Biarkan saja anak membuat apa saja yang diinginkannya. Misalnya anak ingin membuat kerajinan dari kertas origami, Yupiers cukup biarkan dan mendampingi saja, ya. Cara yang satu ini secara efektif bisa membantu melatih anak supaya bisa berfikir kreatif dan bisa membuat sebuah keputusan yang artistik. 

4. Ajaklah Anak Bermain Sebuah Permainan

Seiring dengan usia anak yang terus mengalami pertambangan maka sebaiknya kamu tetap bermain dengan anak supaya bisa merangsang kemampuan berpikirnya. 

Kamu bisa mengajak anak untuk bermain teka-teki, puzzle, petak umpet atau permainan lainnya. Selain itu kamu juga bisa mengajak anak kamu untuk mengikuti berbagai event menarik dari Yupi 

Tak hanya itu saja kamu juga bisa mengajak anak untuk bermain game yang ada di Yupi. Apalagi berbagai game yang disediakan oleh Yupi ini sendiri juga cukup seru dan baik untuk anak. Agar lebih seru lengkapi bermain bersama anak dengan cemilan yang enak dan berwarna warni yaitu Yupi Gummy

Itulah pembahasan mengenai teori tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget. Demi perkembangan kognitif anak yang lebih baik pastikan untuk selalu memperhatikan dan mendukung anak. Selalu dampingi dan awasi anak kamu.

Home Our Story Events Games Profile