Hari Dongeng Sedunia - Dongeng #Yupiness-ku
Siapa sih yang enggak suka dongeng? Kisah-kisah penuh imajinasi ini selalu berhasil membawa kita ke dunia lain yang penuh keajaiban. Nah, dalam rangka Hari Dongeng Sedunia, Yumin mau berbagi dongeng #Yupiness-ku. Cerita yang sangat berkesan dan menginspirasi. Yuk, simak beberapa kisahnya!
1. Yupiland
Dunia Yupi, tempat di mana keceriaan dan imajinasi bersemi, sedang dilanda kegelapan. Saddow, makhluk jahat yang menyerupai bayangan hitam pekat, telah menyebarkan awan-awan kelabu yang menghisap semua keceriaan. Yuro, seorang pemuda pemberani dari dunia Space, dan Siska, gadis ceria penuh imajinasi, memutuskan untuk melawan Saddow dan mengembalikan keceriaan di dunia Yupi.
Perjalanan pertama mereka membawa mereka ke Yupi Forest, sebuah hutan yang dulu penuh dengan tawa dan riang. Mereka bertemu Mayor Dinono, seekor dinosaurus bijaksana yang menceritakan betapa sedihnya para penghuni hutan karena keceriaan mereka telah raib. Bersama Berry Straw, si kumbang ceria, Milly Moos, si kupu-kupu warna-warni, dan Ngo Ngo, si burung hantu bijak, Yuro dan Siska berhasil membangkitkan kembali semangat hutan dengan mengadakan pesta dansa di bawah sinar bulan.
Kegembiraan di Yupi Forest menarik perhatian Saddow. Ia datang bersama pasukan awan hitamnya yang lebih besar. Yuro dan Siska, yang telah mendapatkan Jelly Dino dari Mayor Dinono, berubah menjadi sosok yang kuat dan tangguh. Mereka berhasil mengalahkan sebagian besar pasukan Saddow, namun Saddow berhasil melarikan diri.
Petualangan mereka berlanjut ke Yupi Sea, sebuah dunia bawah laut yang penuh warna. Di sana, mereka bertemu Rolleto, si ikan badut pemberani, Sharky Shark, si hiu baik hati, dan Snix, si gurita pintar. Bersama-sama, mereka berhasil mengalahkan monster laut yang dikendalikan oleh Saddow.
Perjalanan berikutnya membawa mereka ke Yupi City, sebuah kota modern yang penuh dengan gedung-gedung tinggi. Di sana, mereka bertemu Master Calcio Abracadabra, seorang pesulap hebat, dan teman-temannya. Dengan bantuan sihirnya, Master Calcio berhasil mengalahkan robot-robot jahat ciptaan Saddow.
Petualangan terakhir mereka adalah ke Yupi Space, tempat asal Yuro. Di sana, mereka bertemu Gummy Fangs, si naga lucu, dan Twinkle, si bintang jatuh. Bersama-sama, mereka berhasil mengalahkan meteor-meteor jahat yang dikirim oleh Saddow.
Setelah menjelajahi seluruh dunia Yupi, Yuro dan Siska menyadari bahwa mereka tidak bisa mengalahkan Saddow sendirian. Mereka mengumpulkan semua pahlawan yang telah mereka temui dan mengadakan pertemuan besar. Mereka sepakat untuk bekerja sama dan mengalahkan Saddow sekali untuk selamanya.
Pertempuran besar antara para pahlawan dan pasukan Saddow terjadi di sebuah pulau terapung di tengah-tengah dunia Yupi. Pertarungan berlangsung sengit. Namun, dengan semangat persatuan dan keberanian, para pahlawan berhasil mengalahkan pasukan Saddow. Saddow sendiri, yang merasa putus asa, mencoba melarikan diri. Namun, Yuro dan Siska berhasil menangkapnya.
Dengan tertangkapnya Saddow, keceriaan kembali memenuhi dunia Yupi. Awan-awan kelabu menghilang, dan warna-warni kembali menghiasi langit. Para pahlawan dirayakan sebagai pahlawan sejati. Yuro dan Siska kembali ke dunia masing-masing, membawa kenangan indah tentang petualangan mereka.
Pesan Moral cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya persatuan, keberanian, dan keceriaan dalam menghadapi kesulitan. Dengan bekerja sama dan saling membantu, kita dapat mengatasi segala rintangan dan menciptakan dunia yang lebih baik. Cerita seperti ini tentunya cocok untuk dijadikan sebagai penghantar dongeng sebelum tidur untuk anak ya Yupiers!
2. Dongeng tentang Kancil dan Buaya
Siapa sih Yupiers yang gatau dongeng yang satu ini? Dongeng ini menceritakan tentang seekor kancil yang sedang berjalan-jalan di dalam hutan untuk mencari makanan karena persediaan makanannya sudah menipis. Namun ternyata ia harus menyeberang sungai yang dihuni banyak sekali buaya besar yang sangat lapar. Kancil pun berpikir sejenak, lalu ia mendekat ke tepi sungai dan mempersiapkan strateginya untuk melewati sungai tersebut.
Di sebuah sungai yang tenang, hiduplah seekor Kancil yang terkenal dengan kecerdikannya. Suatu hari, Kancil melihat Buaya sedang tidur nyenyak di tepi sungai. Dengan licik, Kancil berteriak, "Hai Buaya, apakah kau sudah makan siang?"
Buaya terbangun dengan marah dan berkata, "Hai Kancil, diam kau! Kalo ngga, aku makan nanti kamu!"
Kancil menjawab dengan tenang, "Aku datang ke sini untuk menyampaikan pesan dari Raja Hutan, jadi janganlah kau makan aku dulu." Penasaran, Buaya bertanya, "Ada apa sebenarnya Kancil, ayo cepat katakan."
Kancil pun melanjutkan, "Raja Hutan memintaku untuk menghitung jumlah buaya yang ada di sini. Raja Hutan hendak memberikan hadiah untuk kalian."
Dengan senang hati, Buaya memanggil semua temannya untuk berbaris di tepi sungai. Kancil dengan cermat menghitung satu per satu. Saat sudah selesai, Kancil langsung berlari sekencang-kencangnya. Buaya yang menyadari kebohongan Kancil langsung mengejarnya, namun Kancil sudah jauh di depan.
cerita fabel ini mengajarkan kita bahwa kecerdikan memang penting, tetapi kita harus menggunakannya dengan bijak. Berbohong bukanlah tindakan yang terpuji.
3. Malin Kundang
Di sebuah desa nelayan kecil, hiduplah seorang perempuan miskin bersama anak semata wayangnya, Malin Kundang. Mereka hidup sederhana dengan hasil tangkapan ikan. Meskipun hidup sulit, sang ibu selalu mengajarkan Malin untuk menjadi anak yang baik dan soleh.
Saat Malin tumbuh dewasa, ia merasa kasihan melihat ibunya bekerja keras setiap hari. Dengan berat hati, ia memutuskan untuk merantau ke kota besar dengan harapan bisa memberikan kehidupan yang lebih baik bagi ibunya.
Beberapa tahun berlalu, Malin berhasil menjadi saudagar kaya raya. Ia memiliki kapal dagang yang besar dan rumah mewah. Namun, kesuksesannya itu membuatnya lupa akan asal usulnya.
Suatu hari, Malin memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya. Ketika ia tiba di dermaga, seorang warga memberitahukan bahwa ibunya masih hidup dan sangat merindukannya. Dengan perasaan campur aduk, Malin bergegas menuju rumah ibunya.
Sesampainya di rumah, ibunya yang sudah tua dan berkerut langsung memeluk Malin dengan erat. Namun, Malin merasa malu dengan penampilan ibunya yang sederhana. Di depan para pelayannya, Malin berkata dengan tegas, "Perempuan tua itu bukan ibuku!"
Mendengar perkataan Malin, hati ibunya hancur berkeping-keping. Dengan air mata yang mengalir deras, ia mengutuk Malin, "Wahai Batukarang, saksikanlah perbuatan anakku ini! Karena durhakanya, kutuklah ia menjadi batu!"
Seketika itu juga, tubuh Malin berubah menjadi batu. Dan sampai sekarang, batu karang itu masih menjadi peringatan bagi kita semua tentang pentingnya berbakti kepada orang tua.
4. Angsa dan Telur Emas
Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang petani yang sederhana. Suatu hari, saat sedang berjalan-jalan di tepi sungai, petani itu menemukan seekor angsa yang terluka. Ia membawa angsa itu pulang dan merawatnya.
Keesokan harinya, petani terkejut ketika menemukan sebuah telur emas di sarang angsa. Ia segera membawa telur itu ke pasar dan menjualnya dengan harga yang sangat mahal. Sejak saat itu, setiap hari angsa tersebut selalu bertelur emas. Kehidupan petani pun berubah drastis. Ia menjadi kaya raya dan hidup bergelimang harta.
Namun, semakin kaya petani itu, semakin besar pula rasa serakah dalam hatinya. Ia tidak lagi puas dengan satu telur emas setiap hari. Ia ingin mendapatkan lebih banyak lagi. "Aku akan kaya raya. Tapi, aku ingin angsa mengeluarkan lebih banyak telur emas setiap hari agar aku cepat kaya," gumamnya dalam hati.
Karena keserakahannya, petani itu akhirnya memutuskan untuk menyembelih angsa tersebut. Ia berpikir bahwa dengan begitu, ia akan mendapatkan semua emas yang ada di dalam tubuh angsa. Namun, betapa terkejutnya ia ketika membelah tubuh angsa itu. Tidak ada satu pun telur emas yang ditemukannya.
Petani itu baru menyadari kesalahannya setelah semuanya terlambat. Ia menyesali perbuatannya yang serakah. Ia kehilangan sumber kekayaannya yang tak ternilai harganya.
Dari kisah ini, kita dapat belajar bahwa keserakahan tidak akan membawa kebahagiaan. Sebaliknya, keserakahan hanya akan membawa kesengsaraan dan penyesalan.