menu
logo mobile
sound
Yupi Good Talent Yupi Surprise Yupiland Store Meet Your Heroes Collaborations Yupi Diary What's Happening Our Story Cool Pics Here Say Hi! FAQ It's Game Time Terms & Condition
Did you know ?

Cerita Rakyat Sangkuriang: Misteri Terjadinya Tangkuban Perahu

Cerita rakyat adalah sebuah kisah, legenda atau cerita yang berasal sejak zaman dahulu kala, yang berkembang dengan cara mulut ke mulut, atau disampaikan dari satu orang ke orang lainnya, hingga dikenal secara luas.

Cerita rakyat juga termasuk salah satu warisan budaya yang harus kita jaga, dan di Indonesia sendiri, ada banyak sekali cerita rakyat yang bisa kita ceritakan kepada anak-anak, salah satunya adalah cerita rakyat Sangkuriang.

Cerita rakyat Sangkuriang adalah cerita legenda yang berasal dari Jawa Barat. Cerita rakyat Sangkuriang ini memiliki keterkaitan erat dengan gunung tangkuban perahu yang ada di Jawa Barat. Buat Yupiers yang sudah penasaran dengan cerita Sangkuriang, berikut kita sajikan cerita lengkapnya!

1. Awal Kisah Sangkuriang dan Dayang Sumbi

Pada zaman dahulu, di sebuah kerajaan di Jawa Barat, hiduplah seorang putri raja bernama Dayang Sumbi. Dia memiliki seorang anak laki-laki bernama Sangkuriang. Sejak kecil, Sangkuriang dikenal sebagai anak yang gemar berburu dan selalu ditemani Tumang, anjing kesayangan istana. 

Namun, yang tidak diketahui Sangkuriang, Tumang bukan sekadar anjing biasa, ia adalah titisan dewa dan juga ayah kandung Sangkuriang yang dikutuk menjadi anjing.

Suatu hari, saat sedang berburu, Tumang menolak perintah Sangkuriang untuk mengejar seekor kijang. Karena kesal, Sangkuriang mengusir Tumang ke hutan dan kembali ke istana tanpa anjingnya. Saat mengetahui perbuatan Sangkuriang, Dayang Sumbi sangat marah dan tanpa sadar memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang sedang dipegangnya, hingga menyebabkan luka di kepalanya. Kejadian ini membuat Sangkuriang kecewa dan memutuskan untuk pergi mengembara.

2. Penyesalan Dayang Sumbi

Seiring waktu, Dayang Sumbi merasa sangat menyesali perbuatannya terhadap Sangkuriang. Ia kemudian memutuskan untuk bertapa dan memohon ampun kepada para dewa atas segala perbuatannya. 

Sebagai balasan atas ketekunannya, para dewa mengaruniakan kecantikan abadi kepadanya, membuatnya tetap awet muda.

Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang yang telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya. Namun, ia tak mengenali daerahnya yang telah berubah dan tidak lagi terlihat seperti dulu.

3. Pertemuan Kembali dengan Dayang Sumbi

Dalam perjalanan pulang, Sangkuriang bertemu dengan seorang gadis cantik yang tak lain adalah ibunya, Dayang Sumbi. Namun, karena kecantikannya yang abadi, Sangkuriang tidak mengenali gadis itu sebagai ibunya. Sangkuriang merasa tertarik dan jatuh cinta pada pandangan pertama. Ia pun memutuskan untuk melamarnya.

Tanpa mengenali bahwa pemuda tersebut adalah anak kandungnya sendiri, Dayang Sumbi juga merasa tertarik karena ketampanan dan wibawa Sangkuriang. Keduanya kemudian sepakat untuk menikah.

4. Penemuan Bekas Luka di Kepala

Suatu hari, Sangkuriang meminta Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya sebelum ia berangkat berburu. Saat itulah, Dayang Sumbi melihat bekas luka di kepala Sangkuriang, dan teringat pada anaknya yang pernah terluka di tempat yang sama. Dengan penuh perasaan cemas, ia menyadari bahwa pemuda di hadapannya adalah Sangkuriang, anaknya yang telah lama hilang.

Setelah memeriksa lebih lanjut, Dayang Sumbi semakin yakin bahwa pemuda tampan itu adalah putranya sendiri. Ia kemudian memutuskan untuk mencari cara agar pernikahan tersebut tidak terjadi.

5. Syarat dari Dayang Sumbi

Dayang Sumbi tidak ingin melukai perasaan Sangkuriang secara langsung, sehingga ia memberikan syarat yang sangat sulit. Ia meminta Sangkuriang untuk membendung Sungai Citarum dan membuat sebuah perahu besar dalam semalam. Dayang Sumbi berharap, Sangkuriang tidak akan mampu menyelesaikan tugas ini sebelum fajar tiba.

Sangkuriang, dengan kesaktiannya, menyanggupi permintaan tersebut. Ia memanggil makhluk-makhluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya. Melihat bahwa pekerjaan hampir selesai, Dayang Sumbi merasa cemas dan mencari cara untuk menggagalkan upaya Sangkuriang.

6. Usaha Dayang Sumbi Menggagalkan Pekerjaan Sangkuriang

Menyadari bahwa waktu fajar semakin dekat dan Sangkuriang hampir menyelesaikan syarat yang ia ajukan, Dayang Sumbi meminta bantuan para dewa untuk menggagalkan upaya tersebut. Ia diperintahkan untuk membentangkan kain sutera merah di sebelah timur kota, sehingga tampak seperti sinar fajar yang mulai menyingsing.

Melihat warna merah di ufuk timur, Sangkuriang mengira bahwa hari sudah pagi. Ia merasa gagal memenuhi syarat Dayang Sumbi dan dengan penuh amarah menghentikan pekerjaannya. Karena marah, Sangkuriang menjebol bendungan yang sudah ia bangun dan menyebabkan banjir besar di seluruh kota.

7. Gunung Tangkuban Perahu

Dalam amarahnya yang membara, Sangkuriang menendang perahu besar yang telah dibuatnya. Perahu itu terbalik dan jatuh menjadi sebuah gunung yang kini dikenal sebagai Gunung Tangkuban Perahu. Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya beberapa gunung lain di sekitar Bandung, seperti Gunung Putri.

Dayang Sumbi yang ketakutan dengan amarah Sangkuriang menghilang di balik bukit. Menurut legenda, hingga kini Dayang Sumbi tetap berada di sana dan dipercaya mengawasi Gunung Tangkuban Perahu, tempat di mana kisah cintanya yang tragis dengan Sangkuriang berakhir.

Pesan Moral Apa yang Bisa Diambil dari Cerita Sangkuriang?

Cerita Sangkuriang tidak hanya menghibur, tetapi juga penuh dengan pesan moral yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa pesan moral yang bisa diambil dari legenda ini:

1. Kekuatan Kasih Sayang dan Penyesalan

Dayang Sumbi, yang menyesali tindakannya terhadap Sangkuriang, berusaha menebus kesalahan dengan berdoa dan bertapa. Ini mengajarkan bahwa kasih sayang seorang ibu adalah tanpa batas, dan penyesalan datang dari keinginan untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu.

2. Mengendalikan Emosi

Kemarahan Sangkuriang yang tak terkendali menyebabkan bencana, termasuk banjir dan kemunculan Gunung Tangkuban Perahu. Ini mengajarkan pentingnya pengendalian emosi dan bagaimana kemarahan yang meledak-ledak bisa berakibat buruk, merugikan diri sendiri dan orang lain.

3. Menjaga Hubungan Keluarga dengan Baik

Ketidaktahuan dan perpisahan panjang menyebabkan Sangkuriang dan Dayang Sumbi hampir terjerumus dalam hubungan yang tidak seharusnya. Ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga komunikasi dan keakraban dalam keluarga agar tidak terjadi kesalahpahaman yang fatal.

4. Memahami dan Menghormati Batasan

Dayang Sumbi memberikan syarat yang berat kepada Sangkuriang untuk menghindari hubungan terlarang. Hal ini mengajarkan bahwa kita harus memahami dan menghormati batasan dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam hubungan dengan orang lain.

5. Akibat dari Ketidaktahuan

Sangkuriang yang tidak tahu bahwa Tumang adalah ayah kandungnya, akhirnya melakukan tindakan ceroboh dengan mengusir dan membunuhnya. Ini menunjukkan bahwa ketidaktahuan bisa memicu tindakan yang tidak bijak, sehingga penting untuk mencari tahu sebelum bertindak.

6. Kecintaan terhadap Alam

Dengan latar cerita yang kental dengan alam, cerita Sangkuriang juga mengingatkan kita untuk menjaga dan menghormati alam sebagai bagian dari kehidupan manusia. Kisah tentang bendungan dan gunung menunjukkan bahwa keseimbangan alam adalah hal penting yang harus dijaga.

Itulah cerita rakyat Sangkuriang dari Yumin kali ini.  Cerita rakyat Sangkuriang dengan segala tragedinya membawa pelajaran berharga tentang pentingnya kendali diri, kasih sayang keluarga, dan pentingnya pengetahuan sebelum bertindak. 

Hingga kini, Gunung Tangkuban Perahu menjadi simbol dari cerita penuh hikmah ini, mengingatkan generasi selanjutnya untuk selalu mengambil hikmah dari legenda dan sejarah yang diwariskan.

Semoga cerita rakyat Sangkuriang dari Yumin kali ini bermanfaat untuk Yupiers ya, jangan lupa juga untuk menyimak berbagai cerita legenda menarik lainnya dari Yumin seperti salah satunya adalah cerita legenda keong mas, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Home Our Story Events Games Profile