Screen Time untuk Anak: Manfaat dan Panduannya
Screen time adalah suatu waktu yang dihabiskan oleh mata untuk menatap layar baik layar gadget, tablet, televisi, hingga video game. Kondisi ini sering dikaitkan dengan kebiasaan kecanduan yang berdampak pada kesehatan anak.
Sering kali screen time menjadi hal yang cukup dilarang oleh orang tua kepada anaknya. Pasalnya, semakin lama waktu screen time, anak menjadi tidak kenal waktu, bahkan hingga menghabiskan sepanjang harinya untuk menatap layar.
Padahal sebenarnya screen time tidak selamanya salah. Namun, pertanyaannya, seperti apa kriteria screen time yang baik dan dapat membawa manfaat? Pada umur berapa anak diperbolehkan mengenal perangkat yang memiliki “screen”. Nah, pada pembahasan kali ini kamu bisa mengetahui lebih dalam screen time untuk anak: manfaat dan panduannya.
Panduan Screen Time untuk Anak dari WHO
Organisasi kesehatan dunia atau yang dikenal dengan World Health Organization (WHO) telah mengeluarkan pedoman screen time bagi anak. Panduan yang dikeluarkan pada tahun 2019 ini banyak dijadikan pedoman bagi para ibu muda terkait izin screen time bagi anak.
Berikut ini panduan lengkap screen time untuk anak dari WHO.
Panduan untuk bayi kurang dari setahun
Bayi yang usianya kurang dari setahun memerlukan perhatian ekstra. Beberapa panduan dari WHO antara lain bayi kurang dari setahun dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik seperti permainan yang berbasis lantai.
Saat bayi belum bisa berjalan, tengkurapkan selama 30 menit dalam beberapa kali waktu. Tidak mengekang (menggendong, meletakkan di kereta dorong, mendudukan di kursi) bayi lebih dari satu jam dalam satu waktu.
Pada saat bayi berusia kurang dari setahun, screen tim tidak disarankan. Artinya, sebisa mungkin hindari bayi dari jangkauan layar ponsel. Terdapat pengecualian jika ada video call dari anggota keluarga. Orang tua harus selalu mendampingi bayi saat usia-usia ini.
Waktu tidur yang disarankan untuk bayi berusia 4-11 bulan yaitu selama 14-17 jam; untuk bayi berusia 4-11 bulan waktu tidurnya 12-16 jam. Saat bayi sedang diam di pangkuan, Yupiers sebaiknya membacakan dongeng dengan pelajaran hidup yang baik bagi buah hati.
Panduan untuk anak usia 1-2 tahun
Untuk anak usia 1-2 tahun, aktivitas yang dianjurkan hampir sama dengan pada saat bayi kurang dari setahun. Hanya saja ada peningkatan frekuensi misalnya lebih sering beraktivitas fisik seperti bermain.
Adapun screen time pada anak usia ini diperbolehkan. Namun, dengan catatan harus harus didampingi oleh orang tua atau pengasuh. Tontonan yang bisa disaksikan dapat berupa konten edukasi yang bermanfaat dan menghibur.
Sementara itu, waktu screen time yang disarankan adalah kurang dari satu jam per hari. Semakin sebentar waktunya, maka akan semakin baik.
Panduan untuk anak usia 2-5 tahun
Semakin bertambah usia, anak memiliki aktivitas yang lebih beragam. Pada anak usia 2-5 tahun, kegiatan bermainnya akan lebih sering. Sebagai orang tua, kamu bisa tetap mengawasi dan mendampingi anak selama bermain.
Screen time untuk anak usia 2-5 tahun tidak lebih dari satu jam setiap harinya. Lebih singkat waktunya akan lebih baik. Jika pun ingin menikmati screen time, dampingilah anak agar ada batas waktu yang jelas.
Konten yang ditonton harus konten edukasi yang bermanfaat bagi anak sekaligus mendorong mereka untuk mengeksplorasi dunianya. Misalnya konten berupa pengenalan warna hingga akhirnya anak tertarik untuk mewarnai.
Panduan untuk anak di atas 6 tahun
Sebenarnya tidak ada panduan khusus terkait screen time untuk anak di atas 6 tahun. Hanya saja, orang tua perlu menerapkan batas waktu yang konsisten untuk screen time anak.
Selain itu, harus bisa dipastikan bahwa screen time tidak mengganggu jadwal tidur, aktivitas bermain secara fisik, dan kebutuhan lain untuk menjaga kesehatan anak.
Aturan Screen Time untuk Anak Menurut IDAI
Selain WHO, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga memiliki panduan dalam screen time untuk anak. Berikut ini aturan screen time dari IDAI.
- Anak di bawah 1 tahun dilarang melihat layar gadget dan screen time lainnya.
- Bentuk screen time untuk anak usia 1-2 tahun berupa menonton tv dan video. Adapun komputer dan gadget tidak dianjurkan.
- Untuk anak usia 2-6 tahun yang termasuk pra-sekolah, waktu screen time maksimal satu jam. Semakin singkat waktunya akan semakin baik.
- Bagi anak usia 6-12 tahun (masa sekolah), screen time yang disarankan maksimal 90 menit.
Manfaat Screen Time
Screen time akan memberikan manfaat jika dilakukan secara wajar dan sesuai batas waktu yang dianjurkan. Berikut ini sejumlah manfaat screen time bagi anak.
Meningkatkan sosialisasi anak dengan keluarga jauh
Tidak dapat dimungkiri bahwa adanya teknologi membantu dalam bersosialisasi meskipun jarak jauh. Yupiers bisa memanfaatkan screen time untuk menjalin komunikasi dengan keluarga misalnya dengan cara video call dan chatting. Dengan begitu, adanya screen time berguna dalam meningkatkan sosialisasi bagi anak.
Menambah pengetahuan dan melatih pemikiran
Screen time yang baik seperti menonton tv berbasis edukasi dan aplikasi belajar akan membuat anak semakin tahu banyak hal. Tontonan yang berkualitas juga dapat meningkatkan daya pikir. Karenanya, sangat penting bagi Yupiers untuk memperhatikan tontonan si anak.
Melatih keterampilan anak untuk siap sekolah
Beberapa program digital mampu melatih keterampilan mengeja, membaca, menulis, dan menggambar bagi anak. Contohnya pada penggunaan aplikasi belajar atau game edukasi. Nah dengan adanya dukungan screen time seperti itu, anak dapat lebih siap sekolah
Dampak Gadget bagi Anak
Memiliki screen time yang cukup dan sesuai batasan terbukti memberikan manfaat seperti yang disebutkan pada bagian sebelumnya. Sebagian besar screen time dilakukan melalui gadget atau ponsel pintar. Nah tentu saja penggunaan gadget ini memiliki dampak pada si anak.
Dampak penggunaan gadget bisa dikategorikan dalam dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif
- Permainan edukatif mampu merangsang otak. Hadirnya beragam permainan asah otak bisa dimanfaatkan anak untuk melatih kemampuan berpikirnya.
- Menambah pengetahuan. Gadget memiliki sejumlah aplikasi pendukung yang berguna menambah pengetahuan bagi penggunanya. Kamu bisa mendampingi anak ketika ingin belajar materi sekolah melalui gadget.
- Tanggap terhadap teknologi. Peranan teknologi sangat penting terutama di masa depan. Sebisa mungkin anak dibiasakan adaptif terhadap perkembangan zaman salah satunya melalui penggunaan teknologi gadget
Dampak negatif
- Kecanduan. Penggunaan gadget yang tidak terkontrol bisa menimbulkan kecanduan pada anak, apalagi saat mereka bermain game hingga lupa waktu. Dampak ini akhirnya membawa si anak lebih sering membuang-buang waktu untuk hal yang kurang bermanfaat baginya.
- Risiko radiasi. Layar gadget bisa menyebabkan radiasi pada otak anak. Screen time yang terlalu lama bisa saja menurunkan fungsi otak. Akibatnya, kemampuan berpikir menjadi lebih rendah dan anak kurang responsif terhadap sekitarnya.
- Dampak buruk psikologis. Tontonan anak yang tidak diawasi orang tua bisa memberi pengaruh negatif bagi anak. Misalnya ada adegan kekerasan, merusak barang rumah, dan sebagainya. Konten seperti itu harus diminimalisir melalui pengawasan oleh orang tua.
Screen time untuk anak manfaat dan panduannya bisa Yupiers pelajari agar screen time berdampak baik bagi perkembangan anak. Penggunaan gadget juga perlu diawasi untuk memastikan konten yang ditonton sesuai.
Agar tidak terlalu kecanduan gadget, anak bisa dikenalkan dengan aktivitas permainan yang bermanfaat, seperti bermain tebak hewan dengan Yupi, bermain tebak rasa Yupi, atau bahkan permainan anak yang menyenangkan lainnya.
Ingin mendapatkan tips parenting lainnya? Kunjungi artikel-artikel kami pada laman website Yupiland.com ya!