menu
logo mobile
sound
Yupi Good Talent Yupi Surprise Yupiland Store Meet Your Heroes Collaborations Yupi Diary What's Happening Our Story Cool Pics Here Say Hi! FAQ It's Game Time Terms & Condition
Did you know ?

10 Rumah Adat Indonesia yang Unik Beserta Filosofinya!

Indonesia adalah negara yang kaya dengan berbagai macam kebudayaan. Keberagaman budaya tersebut juga tercermin dalam arsitektur bangunan tradisional. Arsitektur bangunan tradisional ini mencakup berbagai jenis rumah adat Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah.

Berbagai rumah adat di Indonesia bukan hanya digunakan sebagai tempat tinggal, tetapi lebih dari itu, masing-masing rumah adat memiliki makna filosofis tersendiri yang berangkat dari kebudayaan lokal, keyakinan hidup, serta cara hidup masyarakat setempat.

Kali ini, Yumin akan membahas berbagai rumah adat di Indonesia yang unik serta filosofi di balik masing-masing rumah adat tersebut. Simak informasi selengkapnya!

1. Rumah Krong Bade, Aceh

Rumah Krong Bade, Aceh 
Rumah adat Indonesia yang pertama kali akan kita bahas berasal dari provinsi paling barat di Indonesia, yaitu Aceh, dengan rumah adatnya yang bernama Krong Bade. Krong Bade adalah rumah panggung yang tingginya mencapai 2 hingga 3 meter, dimana hampir seluruh material bangunannya menggunakan bahan alami, yaitu kayu.

Untuk atapnya sendiri, rumah ini biasanya menggunakan daun rumbia, sementara bagian kolong rumah dimanfaatkan untuk menyimpan bahan makanan atau sering digunakan oleh ibu-ibu dalam melakukan aktivitas menenun. Selain itu, tangga rumah adat ini memiliki aturan khusus, yaitu harus berjumlah ganjil, sesuai dengan tradisi adat setempat.

Filosofi pada rumah adat ini terletak pada berbagai keunikannya. Ukiran dalam rumah biasanya menunjukkan status sosial pemiliknya, sementara pintu masuk yang dibuat pendek melambangkan bentuk penghormatan kepada tamu. Selain itu, sebelum rumah ini dibangun, prosesnya harus melalui musyawarah bersama, mencerminkan nilai kebersamaan dan gotong royong dalam masyarakat Aceh.

2. Rumah Gadang, Minangkabau, Sumatera Barat

Rumah Gadang, Minangkabau, Sumatera Barat 
Jika berbicara tentang rumah adat di Indonesia, maka salah satu yang paling terkenal adalah Rumah Gadang, rumah adat suku Minangkabau yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat.

Dari segi bangunan, rumah ini terkenal dengan atapnya yang menyerupai tanduk kerbau. Bentuk atap ini mencerminkan budaya matrilineal suku Minangkabau, di mana garis keturunan dan harta warisan diturunkan melalui pihak ibu. Dinding rumah ini terbuat dari bambu dan kayu, sedangkan bagian atapnya menggunakan rumbia atau ijuk. Penggunaan bahan-bahan alami dalam pembangunannya mencerminkan harmonisasi antara manusia dan alam.

Selain itu, Rumah Gadang memiliki ukuran yang cukup luas, sehingga sarat akan nilai gotong royong dan solidaritas dalam budaya Minangkabau. Rumah ini biasanya dihuni oleh beberapa generasi keluarga yang tinggal bersama, memungkinkan mereka untuk saling membantu dan bekerja sama demi keberlangsungan serta kebahagiaan keluarga.

3. Rumah Bubungan Lima, Bengkulu

Rumah Bubungan Lima, Bengkulu 
Rumah adat selanjutnya yang akan kita bahas adalah Bubungan Lima, rumah adat masyarakat Bengkulu. Dari segi bangunan, rumah adat ini tampak mencolok pada bagian atapnya, karena atapnya terlihat seperti bertumpuk. Dari sinilah nama Bubungan Lima berasal.

Selain atap yang unik, rumah adat Bubungan Lima memiliki sekitar 15 tiang penopang dengan tinggi sekitar 1,8 meter. Jumlah tiang yang ganjil ini sangat penting dalam struktur rumah adat ini karena mencerminkan kepercayaan adat setempat.

Dari segi struktur ruang, rumah adat Bubungan Lima terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian atas, bagian tengah, dan bagian bawah, di mana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Selain perbedaan fungsi, ketiga bagian tersebut juga memiliki filosofi tersendiri. Bagian atas melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan, bagian tengah melambangkan hubungan harmonis antar umat manusia, dan bagian bawah melambangkan hubungan baik dengan lingkungan sekitar.

4. Rumah Kebaya, DKI Jakarta

Rumah Kebaya, DKI Jakarta 
Rumah adat selanjutnya berasal dari DKI Jakarta, yaitu Rumah Kebaya. Sesuai dengan namanya, Rumah Kebaya terinspirasi dari pakaian kebaya, yang merupakan pakaian khas wanita suku Betawi saat menghadiri acara adat. Desain arsitektur rumah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu area umum dan area pribadi.

Area umum terdiri dari ruang tamu dan teras, sementara area pribadi mencakup kamar tidur, ruang makan, dapur, serta bagian belakang rumah. Selain itu, Rumah Kebaya juga memiliki kamar khusus untuk tamu, yang disebut Paseban.

Rumah Kebaya memiliki ornamen khas berupa Gigi Balang dan Banjir. Gigi Balang berbentuk seperti papan segitiga yang melambangkan kejujuran dan kerja keras suku Betawi. Sementara itu, Banjir adalah ornamen berbentuk seperti bunga matahari yang memiliki filosofi sebagai sumber kehidupan.

5. Rumah Joglo, Yogyakarta

Rumah Joglo, Yogyakarta 
Tidak kalah terkenal dengan berbagai rumah adat yang sudah disebutkan sebelumnya, Rumah Joglo, yang merupakan rumah adat Yogyakarta dan Jawa Tengah, juga sangat populer. Rumah adat ini memiliki atap yang unik, dimana atapnya condong ke dalam dan membentuk puncak di tengah. Konon, bentuk atap Rumah Joglo mencerminkan konsep keseimbangan dan harmoni antara alam, manusia, dan spiritualitas.

Ukiran kayu yang terdapat di dalam Rumah Joglo sangat halus dan mendetail, mencerminkan kedalaman budaya serta keterampilan artistik masyarakat Jawa. Sementara itu, tiang-tiang kokoh yang menopang rumah ini melambangkan leluhur dan roh-roh yang dipercaya selalu melindungi dan mengawasi keluarga.

Selain bagian atap dan interiornya, Rumah Joglo juga memiliki ruang terbuka atau pendopo, yang digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pertemuan keluarga, upacara adat, kegiatan keagamaan, dan lain sebagainya. Ruang terbuka ini mencerminkan betapa pentingnya interaksi sosial bagi masyarakat Jawa, di mana kehidupan bermasyarakat selalu dijunjung tinggi.

6. Rumah Gapura Candi Bentar, Bali

Rumah Gapura Candi Bentar, Bali 
Rumah adat selanjutnya yang akan kita bahas adalah gapura Candi bentar,  yang merupakan rumah adat masyarakat Bali. Dalam konteks rumah adat Bali, Gapura Candi Bentar menandai pintu masuk menuju pekarangan yang biasanya dikelilingi oleh tembok (panyengker). 

Di dalam pekarangan tersebut, terdapat beberapa bangunan dengan fungsi spesifik, antara lain seperti Sanggah atau Pamerajan yang merupakan tempat suci keluarga untuk bersembahyang, Panginjeng Karang yang merupakan area pemujaan roh penjaga pekarangan, Bale Manten yang merupakan kamar tidur kepala keluarga atau anak gadis, sekaligus tempat menyimpan barang berharga, dan beberapa yang lainnya seperti Bale Gede/Bale Adat, Bale Dauh, Paon, dan Angkul-Angkul.

Secara filosofis, arsitektur Gapura Candi Bentar mencerminkan konsep Tri Hita Karana, yaitu tiga penyebab kesejahteraan yang meliputi Parahyangan, Hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, Pawongan, Hubungan harmonis antar sesama manusia, dan Palemahan, Hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungan alam.

Desain tanpa atap penghubung pada Gapura Candi Bentar melambangkan keterbukaan dan keseimbangan antara dunia luar dan dalam, serta antara manusia dengan alam sekitarnya. Selain itu, penempatan gapura ini di bagian terluar kompleks bangunan menegaskan fungsinya sebagai peralihan dari area profan ke area sakral, terutama dalam konteks pura atau tempat suci lainnya. 

7. Rumah Lumbu, Sumba, Nusa Tenggara Timur

Rumah Lumbu, Sumba, Nusa Tenggara Timur 
Selanjutnya adalah Rumah Lumbu, yang merupakan rumah adat masyarakat di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Rumah ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil pertanian dan memiliki bentuk yang menyerupai lumbung, dengan tujuan melindungi hasil pertanian dari hewan liar dan cuaca ekstrem.

Rumah Lumbu memiliki bentuk silinder dan dibangun di atas tiang penyangga. Bentuk silinder dari rumah ini mencerminkan sifat keberlanjutan dan siklus kehidupan, sementara pembangunan di atas tiang bertujuan untuk menghindarkan rumah dari bencana banjir serta hama yang dapat merusak hasil panen.

8. Rumah Panjang, Kalimantan Barat

Rumah Panjang, Kalimantan Barat 
Kita beralih ke Kalimantan Barat, di mana salah satu rumah adatnya adalah Rumah Panjang. Rumah Panjang terbuat dari kayu dengan ukuran mencapai 180 meter panjangnya, lebar 6 hingga 30 meter, dan tinggi 5 hingga 8 meter. Rumah ini memiliki atap pelana, di mana bagian hulu menghadap timur dan hilir ke barat. Rumah Panjang dapat dihuni oleh banyak keluarga, bahkan hingga 60 kepala keluarga.

Rumah Panjang melambangkan persatuan dan kesatuan antar penghuni di dalamnya serta mencerminkan kerja keras dalam kehidupan. Rumah adat ini menjadi simbol kebersamaan dan gotong royong dalam masyarakat Kalimantan Barat.

9. Rumah Tongkonan, Sulawesi Selatan

Rumah Tongkonan, Sulawesi Selatan 
Rumah adat selanjutnya adalah Rumah Tongkonan, yang merupakan rumah adat suku Toraja di Sulawesi Selatan. Rumah adat ini memiliki atap berbentuk seperti perahu terbalik, yang mencerminkan kepercayaan suku Toraja terhadap kehidupan setelah kematian dan perjalanan jiwa menuju alam baka.

Rumah Tongkonan biasanya dibangun dalam kelompok yang saling berhadapan satu sama lain, sehingga membentuk ruang terbuka di tengah. Ruang terbuka ini mencerminkan budaya komunal masyarakat Toraja, yang menjadi tempat berkumpul bagi keluarga atau komunitas dalam berbagai kegiatan sosial dan adat.

10. Rumah Honai, Papua dan Papua Barat

Rumah Honai, Papua dan Papua Barat 
Rumah adat terakhir yang akan kita bahas adalah Rumah Honai, yang merupakan rumah adat masyarakat di Provinsi Papua dan Papua Barat. Rumah Honai termasuk salah satu rumah adat yang paling unik dari segi bentuk, karena memiliki bentuk seperti kubah yang terbuat dari bahan organik, seperti rumput, daun, dan bambu. Desain unik ini mencerminkan hubungan yang kuat antara masyarakat Papua dengan alam, serta cara hidup mereka yang bersifat komunal.

Seperti rumah pada umumnya, Rumah Honai juga terbagi menjadi beberapa bagian, seperti ruang untuk memasak, tidur, dan tinggal. Rumah ini dirancang sederhana namun fungsional, menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Papua dan lingkungan tempat tinggal mereka.

Itulah informasi tentang beberapa rumah adat di Indonesia yang unik, beserta filosofi di balik masing-masing rumah adat tersebut. Selain rumah adat, jika berbicara tentang keanekaragaman budaya di Indonesia, kami juga memiliki informasi menarik lainnya, seperti pakaian adat Indonesia, senjata tradisional Indonesia, makanan tradisional Indonesia, dan masih banyak lagi pada artikel lainnya.

Jadi, dari beberapa rumah adat Indonesia yang sudah dijelaskan sebelumnya, mana yang paling menarik untuk kamu?

Home Our Story Events Games Profile