menu
logo mobile
sound
Yupi Good Talent Yupi Surprise Yupiland Store Meet Your Heroes Collaborations Yupi Diary What's Happening Our Story Cool Pics Here Say Hi! FAQ It's Game Time Terms & Condition
Did you know ?

8 Contoh Cerpen Pendidikan Menarik Penuh Pesan Moral!

Karya sastra atau karya tulis ada banyak sekali bentuknya, tidak hanya novel yang sudah umum diketahui, ada juga cerita pendek atau cerpen yang juga menarik untuk disimak.

Sesuai dengan namanya, cerpen atau cerita pendek adalah cerita singkat yang biasanya tidak lebih dari 10.000 kata dalam satu ceritanya. Hal tersebut juga sesuai dengan pengertian KBBI tentang cerpen, dimana cerpen adalah cerita yang tidak lebih dari 10.000 kata, dan biasanya memiliki konsentrasi cerita pada permasalahan suatu tokoh. 

Tema-tema penulisan cerpen ada banyak sekali tentunya, dan salah satunya adalah cerpen pendidikan. Cerpen pendidikan pastinya akan sangat bermanfaat untuk anak-anak, karena hal tersebut, kali ini Yupi akan memberikan 10 contoh cerpen pendidikan menarik yang penuh pesan moral. Simak selengkapnya ya!

1. Pintu Kesempatan

Ali adalah seorang anak yang pintar, namun ia berasal dari keluarga yang sederhana atau bahkan cenderung hidup kekurangan dan hanya tinggal berdua dengan ayahnya. Karena keterbatasan ekonomi, Ali tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu jenjang perguruan tinggi.

Setiap hari, Ali membantu ayahnya berjualan koran. Meskipun demikian, Ali selalu menyempatkan diri untuk belajar setiap kali ada waktu luang.

Suatu hari, Ali menemukan informasi tentang program beasiswa yang bisa membantunya melanjutkan pendidikan. Ali sangat tertarik dengan hal tersebut dan melihat kesempatan untuk mendapatkan pendidikan di tingkat yang lebih tinggi, tetapi keraguan menyelimuti hatinya, ia tidak yakin apakah bisa meraih beasiswa tersebut.

Namun, Ali memutuskan untuk tetap mencoba program beasiswa tersebut. Ia belajar dengan sungguh-sungguh siang dan malam. Ali juga meminta bantuan dari gurunya di sekolah dan perpustakaan desa untuk membimbingnya.

Setelah beberapa bulan penuh perjuangan, Ali mengikuti tes beasiswa tersebut. Betapa bahagianya Ali ketika ia dinyatakan lulus dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah ke tingkat perguruan tinggi. Ali sangat bersyukur atas kesempatan yang didapatkannya dan hasil dari perjuangannya.

Tak lupa juga dirinya memberitahukan hal tersebut kepada ayahnya, ayahnya sangat terharu dan bangga atas apa yang diraih oleh anaknya. 

Meskipun sudah dipastikan bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan perguruan tinggi, Ali tidak menjadi sombong, dan tetap menjalani sisa masa sekolah SMA-nya dengan sangat baik. 

Ali tetap belajar dengan tekun dan penuh semangat, selain itu juga Ali aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya, hal tersebut membuat dirinya menjadi lulusan terbaik di SMA-nya dan banyak dikenang oleh para guru sebagai lulusan terbaik. Berkat kerja keras dan dedikasinya, Ali berhasil lulus SMA dengan nilai yang membanggakan.

Dari cerpen tersebut kita dapat belajar bahwa dalam hidup terkadang ada hal yang tidak bisa kita duga, termasuk salah satunya kesempatan untuk berbagai macam hal. Persiapkan diri dengan baik, dan eksekusi kesempatan yang diberikan dengan baik, maka hasilnya pasti akan membuat diri kita bangga.

Selain itu juga jangan sombong atas suatu pencapaian yang telah kita raih, dan jangan lupa, dedikasi melakukan suatu hal itu sangat penting dan bisa memberikan kita hasil yang terbaik nantinya.

2. Percayalah Kemampuan Dirimu

Lila adalah seorang gadis yang tumbuh dalam keluarga yang penuh kasih sayang dan berkecukupan. Meski harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas, keluarganya selalu memberikan dukungan dengan memberikan perhatian yang tulus.

Meskipun keluarganya menyayanginya, Lila selalu malu dan kecewa dengan keadaan fisiknya.

Lila sering mengisi waktunya dengan menggambar pemandangan taman yang bisa dilihat dari jendela kamarnya. Keluarganya selalu memuji hasil karyanya dan mendorong Lila untuk terus berkarya.

Suatu hari, ketika Lila sedang duduk di kursi rodanya, ia secara tidak sengaja tergelincir dan terjatuh. Keluarganya segera datang untuk menolong dan memastikan Lila baik-baik saja. Namun, Lila merasa dirinya perlu menenangkan pikiran sejenak. 

Ia memutuskan untuk pergi ke taman di kompleks perumahan, tempat yang sering memberinya inspirasi.

Di taman tersebut, Lila secara tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis seusianya yang juga menggunakan kursi roda. Gadis itu memperkenalkan dirinya sebagai Maya, dan mereka dengan cepat menjadi teman baik.

Saat mereka bercengkrama, Lila sempat menunjukan beberapa hasil karya lukisannya kepada Maya, Maya yang melihat lukisan itu juga memuji hasil lukisan Lila. Namun Lila tetap terlihat tidak pas dan cenderung tidak senang.

Maya yang melihat Lila pada saat itu langsung mengetahui apa yang dirasakan oleh Lila, Maya kemudian berkata, “Lila, meskipun kita memiliki keterbatasan fisik, itu tidak menghalangi kita untuk meraih kebahagiaan dan mimpi kita. Teruslah percaya pada dirimu sendiri, Lila, karena kita semua memiliki potensi yang luar biasa.”

Kata-kata Maya menginspirasi Lila, dan ia pun mulai mengejar mimpinya menjadi seorang pelukis. Dengan dukungan dari keluarga dan teman barunya, Lila terus mengasah bakatnya.

Perlahan namun pasti, Lila berhasil mewujudkan mimpinya. Lukisan-lukisannya dipamerkan di berbagai pameran seni, dan ia merasa sangat bersyukur memiliki keluarga dan sahabat yang selalu mendukungnya di setiap langkah perjalanan hidupnya.

Dari cerpen tersebut kita dapat belajar bahwa dalam kondisi apapun, semua orang memiliki kemampuan luar biasanya masing-masing untuk meraih apa yang mereka cita-citakan dan impikan.

Meskipun disekitar kita mendukung kita, jika dari dalam diri kita merasa sulit untuk melangkah, maka hal tersebut tetap akan terasa sulit, karena hal tersebut, percayalah kepada diri sendiri dan terus berusaha meraih apa yang kita inginkan.

3. Si Anak Pemalas

Toni adalah seorang anak yang sangat malas untuk belajar. Setiap kali diminta untuk belajar oleh orang tuanya, dia selalu menolak. Toni lebih suka bermain game atau menonton televisi daripada membaca buku pelajaran dan belajar.

Akibat kemalasannya, nilai-nilai Toni di sekolah selalu buruk. Orang tuanya sudah sering memberikan nasihat agar Toni rajin belajar, namun Toni tetap tidak mendengarkan dan cenderung melawan. 

Alhasil, suatu hari orang tua Toni dipanggil ke sekolah dan diberikan arahan untuk membimbing Toni agar mau memperbaiki nilai-nilainya, namun dengan sifat Toni yang pemalas, orang tua Toni tidak yakin harus berbuat apa.

Sesampainya di rumah, ibu Toni menangis sedih memikirkan masa depan anaknya, dan sang ayah berusaha menenangkannya. Kejadian ini secara tidak sengaja dilihat oleh Toni.

Toni yang melihat ibunya menangis merasa sangat sedih tenang apa yang terjadi.

Suatu hari, Toni mendapat tugas untuk membuat makalah. Mengingat peristiwa sebelumnya, Toni akhirnya memikirkan cara bagaimana mendapatkan nilai terbaik untuk tugas tersebut.

Toni yang tidak pernah belajar merasa tidak bisa mengerjakannya, akhirnya dia meminta bantuan temannya yang cukup pintar. Teman Toni setuju untuk membantunya, namun dengan syarat Toni harus membayar sejumlah uang. Sayangnya, Toni tidak memiliki uang, sehingga dia tidak bisa meminta bantuan dari temannya.

Akhirnya, Toni memutuskan untuk mengerjakan tugasnya sendiri. Meskipun pada awalnya dia merasa kesulitan, Toni tidak menyerah. Dia terus belajar dan berusaha hingga akhirnya bisa menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Toni merasa sangat bangga karena berhasil menyelesaikan tugasnya sendiri. 

Setelah beberapa hari, hasil tugas makalah tersebut dibagikan dan betapa senangnya Toni dia mendapatkan nilai yang cukup tinggi untuk tugas tersebut.

Hasil tugas tersebut juga langsung Toni tunjukan kepada kedua orang tuanya, dan pada saat itu juga Toni meminta maaf untuk sikapnya selama ini, dirinya berjanji pada diri sendiri dan di hadapan kedua orang tuanya bahwa Toni akan mulai rajin belajar dan memperbaiki nilai-nilainya di sekolah. Dia juga menyadari bahwa belajar adalah hal yang penting dan tidak akan malas belajar lagi di masa depan.

Melihat hal yang dilakukan Toni, kedua orang tuanya pun memeluk Toni, berterima kasih kepada dirinya dan mendukung proses yang akan dilalui Toni selanjutnya.

Dari cerpen tersebut kita dapat belajar bahwa pendidikan sangat penting bagi kita, bukan hanya untuk masa depan kita, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap fasilitas pendidikan yang telah diberikan kedua orang tua kita, jadi kita harus memanfaatkannya dengan baik.

4. Kisah Pak Joko, Satpam Sekolah

Pagi itu, aku sedang menikmati sarapan dengan tenang, hingga tiba-tiba tersedak saat melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 7. Aku segera mengayuh sepedaku secepat mungkin. 

Sayangnya, setibanya di sekolah, gerbang sudah tertutup rapat. Dengan wajah kesal, Pak Joko, satpam sekolah, menyambutku di balik pintu gerbang.

Setelah pintu gerbang dibuka, aku dan beberapa murid lainnya harus menerima hukuman berdiri di lapangan basket hingga jam pertama selesai. Dari lapangan, aku melirik ke arah pos satpam, tempat di mana Pak Joko setiap pagi bertugas dan bekerja hingga sore hari.

Pak Joko sangat dikenal di SMA Negeri 1 karena kedekatannya dengan para siswa. Dia selalu ramah dan mudah diajak bicara, terutama oleh siswa laki-laki.

Seiring waktu, aku semakin akrab dengan Pak Joko. Suatu hari, dia berbagi cerita tentang masa mudanya.

"Dulu, saya juga pernah sekolah seperti kalian. Tapi, saya tidak bisa menyelesaikan sekolah karena orang tua saya tidak mampu membiayainya," katanya dengan senyum yang mencoba menyembunyikan perasaan yang lebih dalam.

"Itulah sebabnya kalian harus benar-benar memanfaatkan kesempatan belajar di sini. Saya sering merasa kesal melihat kalian yang sering terlambat," lanjutnya.

Dia kemudian melanjutkan ceritanya. Ternyata, di rumahnya, Pak Joko menyediakan perpustakaan mini untuk tetangganya yang ingin sekolah, namun terhalang masalah ekonomi.

Aku merasa sangat kagum dengan perjuangan Pak Joko. Di tengah kehidupannya yang semakin sulit, dengan kulit yang mulai keriput dan rambut yang memutih, dia tetap berusaha membantu orang-orang di sekitarnya. Terima kasih, Pak Joko.

Dari cerpen tersebut kita dapat mengetahui bahwa pendidikan itu sangat berharga, bahkan bisa jadi di luar sana, ada orang-orang yang tidak bisa mendapatkan pendidikan seperti apa yang kita dapatkan.

Selain itu juga, ketahuilah bahwa berbuat baik kepada orang lain atau lingkungan sekitar kita tidak harus menunggu atau pada saat seseorang memiliki pendidikan tinggi, kebaikan ini bisa dilakukan oleh siapa saja dengan tingkat pendidikan seperti apapun.

5. Filosofi Pensil dari Nenek

Seorang anak laki-laki bernama Rian merasa kecewa karena mendapatkan nilai buruk dalam tes bahasa Inggrisnya. Saat itu, dia sedang duduk di kamarnya ketika neneknya datang untuk menghiburnya.

Neneknya duduk di samping Rian dan memberikannya sebuah pensil. Rian memandang neneknya dengan bingung dan berkata bahwa dia merasa tidak pantas menerima pensil itu setelah hasil ujiannya yang buruk.

Neneknya kemudian menjelaskan, "Kamu bisa belajar banyak hal dari pensil ini. Seperti halnya kamu, pensil ini juga harus mengalami penajaman yang terkadang menyakitkan, sama seperti kamu merasakan kekecewaan karena tidak berhasil dengan baik dalam ujian.

Namun, pengalaman ini akan membantumu menjadi siswa yang lebih baik. Seperti halnya segala kebaikan yang dihasilkan pensil berasal dari dalam dirinya, kamu juga akan menemukan kekuatan dari dalam dirimu untuk mengatasi rintangan ini.

Dan akhirnya, seperti pensil ini yang akan meninggalkan jejak pada permukaan apa pun, kamu juga harus berusaha meninggalkan jejak dalam setiap hal yang kamu pilih untuk dilakukan."

Rian kemudian berterima kasih kepada neneknya atas nasehat yang diberikan dan sadar agar tetap fokus dalam belajar dan menjadikan pengalaman yang berharga atas apa yang telah dilaluinya.

Dari cerpen tersebut kita dapat belajar bahwa ketika mengalami kegagalan, janganlah berlarut dalam perasaan marah dan menyesal, tetaplah fokus pada apa yang akan dihadapi kedepannya dan jadikan kegagalan tersebut sebagai sebuah pengalaman.

6. Rafi Anak yang Jujur

Ada seorang anak bernama Rafi yang sudah diajarkan tentang nilai-nilai kejujuran oleh kedua orang tuanya sejak kecil. Dia tidak pernah berbohong, baik kepada orang tuanya, gurunya, maupun teman-temannya. Rafi menyadari betapa pentingnya kejujuran dan ingin menjadi seseorang yang bisa dipercaya oleh orang lain.

Suatu hari, Rafi menemukan sebuah dompet di jalan. Alih-alih mengambilnya, Rafi memutuskan untuk menyerahkan dompet itu kepada polisi. Polisi sangat menghargai tindakan Rafi dan memuji kejujurannya. Mereka mengatakan bahwa Rafi adalah anak yang jujur dan bertanggung jawab.

Sesampainya di rumah, setelah beberapa jam rumah Rafi didatangi oleh polisi yang tadi Rafi temui dan seorang pria yang ternyata adalah pemilik dompet tersebut. Kedatangan pria tersebut ingin menunjukan rasa terima kasihnya kepada Rafi karena kejujuran yang telah dia lakukan.

Orang tua Rafi yang sebelumnya bingung kenapa ada polisi yang mendatangi rumahnya kemudian bangga atas perbuatan Rafi setelah diceritakan oleh polisi kebaikan apa yang telah Rafi lakukan.

Orang tua Rafi merasa sangat bangga. Mereka tahu bahwa Rafi adalah anak yang baik dan jujur, dan mereka berharap Rafi akan terus mempertahankan sikap jujurnya di masa depan.

Dari cerpen tersebut kita dapat mengetahui bahwa sebagai orang tua yang baik, menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak-anak sejak dini sangatlah penting, karena hal tersebut akan terus menjadi sifat baik mereka hingga mereka dewasa.

7. Janganlah Sombong

Temanku, Dina, adalah anak dari keluarga kaya yang sering kali bersikap sombong. Dia selalu merendahkan kami dan enggan berteman dengan kami hanya karena kami berasal dari keluarga yang kurang mampu.

Meskipun Dina adalah anak yang pintar, sikap sombongnya jelas merupakan hal yang tidak terpuji. Suatu hari, Dina mengejek seorang teman kami karena pakaiannya yang kotor dan lusuh.

Temanku menjadi bahan tertawaan semua orang, dan tak ada yang mau duduk bersamanya kecuali aku. Namun ternyata, ucapan yang mengatakan bahwa kesombongan bisa membawa malapetaka, memang benar adanya.

Beberapa bulan kemudian, Dina harus pindah ke desa asal orang tuanya karena ayahnya terlibat kasus korupsi dan harus menjalani hukuman dari pihak berwenang.

Dari cerpen tersebut kita dapat mengambil pelajaran bahwa janganlah sombong kepada orang lain, karena kita tidak pernah tahu seperti apa kita di hari atau masa yang akan datang.

8. Kebun Bunga Pendidikan

Di sebuah desa kecil yang tenang, hiduplah seorang gadis kecil bernama Laila. Laila adalah anak yang periang dan sangat suka bermain di kebun bunga yang berada di belakang rumahnya.

Meskipun Laila sangat mahir menanam bunga-bunga cantik, ia kurang berminat pada pelajaran di sekolah. Ia seringkali malas belajar dan lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman-temannya.

Suatu hari, saat Laila sedang asyik bermain di kebun bunganya, datanglah gurunya, Bu Rina. Bu Rina adalah seorang guru yang bijak dan penuh kasih sayang.

Melihat Laila yang sedang bermain dengan gembira, Bu Rina mendekatinya dengan senyum lembut. Bu Rina lalu memberikan Laila sebuah bunga kecil yang indah. "Ini adalah bunga pengetahuan, Laila," kata Bu Rina. "Setiap kali kamu belajar dengan sungguh-sungguh, aku akan memberimu satu bunga lagi."

Sejak hari itu, setiap kali Laila belajar dengan tekun, Bu Rina memberinya satu bunga lagi.

Seiring berjalannya waktu, kebun bunga Laila semakin indah dan penuh warna. Laila menyadari bahwa setiap bunga yang diberikan oleh Bu Rina mewakili ilmu pengetahuan yang telah diperoleh.

Semakin banyak ilmu yang dipelajari Laila, semakin cantik pula kebunnya. Dengan penuh semangat, Laila mulai menikmati pelajaran di sekolah dan berjanji akan terus belajar dengan tekun.

Melalui cerpen tersebut kita dapat belajar bahwa pada anak-anak yang kurang berminat dalam pendidikan, ada berbagai macam pendekatan halus yang dapat dilakukan, yang pada akhirnya bertujuan untuk memotivasi mereka dalam belajar.

Apa saja Ciri-ciri Cerita Pendek?

Setelah mengetahui berbagai contoh cerpen pendidikan, cerpen atau cerita pendek tentunya memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan dengan berbagai jenis cerita lainnya, berikut ini adalah beberapa ciri khas cerita pendek:

  • Memiliki sifat fiktif atau karangan atau khayalan penulisnya.
  • Tidak lebih dari 10.000 kata.
  • Bisa selesai dengan sekali baca.
  • Sering menggunakan diksi atau pemilihan kata yang mudah dipahami pembacanya.
  • Alur cerita tunggal atau satu jalan cerita saja.
  • Sering mengambil latar tentang kehidupan sehari-hari.
  • Karakter tokoh yang sederhana.
  • Pada bagian akhir sering terdapat pesan moral yang bermanfaat untuk pembacanya.

Apa saja Manfaat Membaca Cerpen Pendidikan?

Informasi terakhir tentang cerpen dari Yupi kali ini adalah beberapa manfaat ketika seseorang membaca cerpen, berikut ini adalah beberapa manfaat membaca cerpen:

  • Menjadi media hiburan dengan ceritanya yang seru dan sering kali ada unsur komedi di dalamnya.
  • Mengembangkan sifat empati karena selain dari pesan moral pada akhir cerita, seringkali juga pembacanya bisa merasakan perasaan yang ada selama cerita cerpen.
  • Menambah kosakata, meskipun cerpen biasanya menggunakan diksi atau pemilihan kata yang mudah dipahami pembacanya, namun bukan tidak mungkin ada kosakata umum yang mungkin belum diketahui pembacanya. Terutama bagi anak-anak ini akan sangat bermanfaat bagi mereka.

Biar Aktivitas Membaca Cerpen Makin Seru, Yuk Temenin Sama Yupi Poppin’ Pazz!

Yuk, rasakan ledakan rasa yang seru di setiap gigitan Yupi Poppin' Pazz! Kombinasi markisa yang segar dan manisnya apel bakal bikin harimu makin ceria. Bayangkan, sensasi perpaduan rasa buah asli yang meledak di mulut, dijamin bikin kamu ketagihan! 

Bukan cuma enak, Yupi Poppin' Pazz juga terbuat dari bahan alami, jadi kamu bisa menikmati camilan ini tanpa khawatir. Sambil ngemil, kamu juga bisa belajar tentang berbagai jenis apel dan manfaatnya, lho! Jadi, tunggu apalagi? Yuk, cobain Yupi Poppin' Pazz sekarang!

Itulah beberapa informasi tentang cerpen pendidikan dari Yupi kali ini, mulai dari berbagai macam contohnya, ciri-ciri cerpen, dan manfaat cerpen. 

Cerpen merupakan salah satu jenis karya tulisan yang menarik untuk disimak, selain cerpen, Yupi juga mempunyai berbagai cerita dengan jenis lainnya, termasuk salah satunya adalah cerita fantasi yang menarik untuk dibaca.

Cerpen juga sangatlah populer, tidak hanya di Indonesia, di berbagai negara lainnya juga terkenal, karena hal tersebut tidak sedikit ada berbagai cerpen bahasa inggris yang menarik untuk Yupiers simak. 

Dari beberapa cerita inspiratif dari cerpen pendidikan tersebut, mana yang menjadi favorit Yupiers?

Home Our Story Events Games Profile